TEMPO.CO, Jakarta - Relawan Teman Ahok mengakui memberikan upah kepada relawan sebesar Rp 500 ribu per minggu. Namun hanya relawan dari posko organik yang menerima dana ini.
"Relawan kami kan ada yang organik. Kalau yang organik itu, betul memang, satu posko kami jatah Rp 500 ribu. Rp 500 ribu itu per minggu. Itu target (mendapat) 140 KTP per minggu," ucap salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, saat ditemui di kantor Teman Ahok di Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Juni 2016.
Singgih mengatakan relawan tersebut berbeda dengan relawan lain. Relawan organik lebih banyak menjemput bola serta menghabiskan lebih banyak ongkos dan logistik. "Teman-teman butuh biaya transportasi dan untuk segala macam," ujarnya.
Adanya posko organik itu, menurut Amalia Ayuningtyas, pendiri Teman Ahok lain, adalah salah satu cara mereka menjangkau pendukung Ahok yang tak sempat memberi KTP-nya ke posko-posko yang disediakan. Ada sekitar 90 posko organik saat ini yang disebar di seluruh Jakarta.
Singgih menuturkan dananya sendiri berasal dari penjualan merchandise Teman Ahok sebesar Rp 6,3 miliar. Dana itu, kata dia, cukup untuk membiayai posko organik dan acara-acara yang digelar Teman Ahok. "Dana itu cukup. Penjualan merchandise juga masih berjalan sampai saat ini," ucapnya.
Dana itu pula, ujar Singgih, yang digunakan untuk pelaksanaan acara penghitungan ulang manual KTP yang digelar Rabu, 29 Juni 2016. Penyewaan tenda dan fasilitas lain menggunakan dana tersebut. Namun ada juga fasilitas yang diperoleh dari bantuan relawan-relawan lain, seperti laptop.
EGI ADYATAMA
Baca juga:
Lagi, Anggota DPR Terjerat Suap: Inilah 3 Jebakan Maut Politikus
Ditangkap KPK, Ini Profil Politikus Demokrat Putu Sudiartana