TEMPO.CO, Solo -Jalan tol ruas Solo-Sragen dibuka untuk kebutuhan arus mudik dan arus balik pada Rabu, 29 Juni 2016. Pengguna diminta untuk berhati-hati lantaran kondisi jalan belum sempurna.
Direktur Utama PT Solo Ngawi Jaya David Wijayatno mengatakan bahwa jalan tol tersebut hanya akan dibuka pada pagi hingga petang. ”Dari pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB,” katanya, Selasa 28 Juni 2016.
Alasannya, dia menjelaskan, jalan tersebut belum bisa digunakan pada malam hari lantaran belum dilengkapi fasilitas penerangan. ”Rawan pada malam hari. Apalagi, masih ada lajur jalan yang menyempit di beberapa titik,” ujar David.
Para pengguna juga diminta mematuhi batas kecepatan yang ditentukan. Batas maksimal kecepatan di ruas tersebut adalah 60 kilometer per jam. Untuk titik-titik lokasi tertentu bahkan hanya 40 kilometer per jam.
Salah satu titik yang dianggap rawan adalah jembatan yang melintas Bengawan Solo. Pengelola memasang rambu pembatas kecepatan lantaran kondisi jalan saat memasuki jembatan masih terdapat gundukan.
Selain itu, jalan tol sepanjang 25 kilometer tersebut masih memiliki 17 persimpangan sebidang dengan jalan perkampungan. Kondisi itu banyak ditemukan di jalur yang melintas di Karanganyar hingga Sragen.
Menurut David, pihaknya selaku operator jalan tol telah berkoordinasi dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan setempat untuk berjaga di titik-titik rawan tersebut. Di persimpangan sebidang, misalnya, mereka akan menempatkan delapan petugas untuk berjaga.
Selama arus mudik lebaran ini, jalan tol Solo-Sragen dioperasikan dengan sistem satu arah. Saat arus mudik, mereka hanya melayani kendaraan dari arah Solo menuju Sragen. Sebaliknya, saat arus balik mereka akan membuka pintu tol dari Sragen menuju Solo.
AHMAD RAFIQ