TEMPO.CO, Lumajang - Tiga anak di bawah umur ditemukan tewas tenggelam di embung Dusun Wonoasri, Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Senin, 27 Juni 2016. Korban ialah Ali, 14 tahun, Rio Febriyan (13), dan Ghofur (15).
Peristiwa nahas itu terjadi ketika lima anak mandi di embung air bantuan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur yang ditempatkan di Desa Wonokerto. Namun tiga dari lima anak itu tenggelam dan tewas. Korban diduga terpeleset dan tak bisa berenang di embung setinggi tiga meter itu.
Warga berupaya mengentaskan mereka dari dalam embung. Namun korban sudah dalam keadaan tewas ketika dievakuasi. Korban langsung dibawa ke rumahnya masing-masing menggunakan ambulans serta mobil Kepolisian Sektor Gucialit.
Sekretaris Kecamatan Gucialit Sarjito berujar embung maut itu sebenarnya wadah untuk menampung air hujan sehingga bisa dimanfaatkan ketika terjadi kekeringan. "Embung itu berupa tanah yang digali kemudian dilapisi terpal," ujar Sarjito.
Menurut dia, lokasi embung sudah dikelilingi pagar kawat dan papan peringatan tanda bahaya. Lokasi embung jauh dari permukiman dan harus ditempuh dengan kendaraan. "Bagaimana kemudian anak-anak itu bisa masuk, itu yang kami tidak tahu," ujarnya.
Komandan Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi, menuturkan telah menerjunkan tim untuk menyelidiki peristiwa tersebut.
Namun keluarga menolak autopsi terhadap jenazah korban dengan alasan agar masalahnya segera selesai. Setelah dimandikan, jenazah korban langsung dikubur di tempat pemakaman umum desa setempat.
DAVID PRIYASIDHARTA