TEMPO.CO, Purwakarta - Manajemen PT Lintas Marga Sedaya selaku operator jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) mengatakan bersedia memperbaiki jalan di kabupaten di Purwakarta, Jawa Barat, yang diklaim rusak.
Jalan daerah ini mengalami kerusakan karena dilalui truk pengangkut material saat pembangunan jalan tol terpanjang di Indonesia itu berlangsung setahun lalu.
Wakil Direktur Utama PT LMS Hudaya Arriyanto mengatakan manajemen siap memperbaiki ruas jalan yang rusak. Jalan ini berada di ruas jalur Desa Kertamuki-Cimahi dan Cijunti. Manajemen telah menerjunkan tim ke lapangan bersama tim dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta.
Hasil pengecekan bersama, Hudaya menjelaskan, akan menjadi bahan bagi manajemen PT LMS untuk melakukan perbaikan. "Setelah pengecekan akan diketahui secara pasti seberapa jauh ruas jalan yang rusak, tingkat kerusakannya seperti apa, supaya kami melakukan perbaikannya secara pasti," katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 27 Juni 2016.
Tidak hanya itu, Hudaya juga mengatakan perusahaan siap mengganti klaim kerugian material yang dialami Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Ini karena jalan rusak itu telah diperbaiki sebelumnya oleh Pemkab tapi rusak lagi setelah dilewati truk-truk jumbo untuk pengerjaan proyek jalan tol Cipali.
Arry mengaku sudah bertemu langsung dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk menyelesaikan soal ini. "Kami sepakat menyelesaikannya dengan cara baik-baik," katanya.
Semula, Bupati Dedi akan menggugat secara hukum manajemen PT LMS jika tidak bertanggung jawab memperbaiki jalan yang rusak akibat pengerjaan proyek jalan tol Cipali, yang dikerjakan perusahaan konstruksi itu. Jalan tol ini sendiri memiliki panjang sekitar 114,5 kilometer dengan nilai pengerjaan sekitar Rp 12,5 triliun.
"Karena sudah ada niat baik dari pihak manajemen PT LMS untuk memperbaikinya, niat kami untuk menggugat ke pengadilan terpaksa diurungkan," kata Dedi.
Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Pemerintah Kabupaten Purwakarta Budhi Supriyadi mengungkapkan, jalan yang mengalami kerusakan itu sepanjang sekitar empat kilometer dengan total kerusakan mencapai sekitar 60 persen. Menurut Budhi, tingkat kerusakan jalan yang melintas di wilayah Desa Kertamukti, Cimahi, dan Cijunti itu terbilang parah.
Sejumlah ruas jalan ini mengalami kerusakan hingga ke bagian fondasinya sehingga harus dilakukan rekonstruksi dengan perkiraan biaya Rp 1-2 miliar per kilometernya.
NANANG SUTISNA