TEMPO.CO, Subang - Wakil Direktur Utama PT. Lintas Marga Sedaya, Hudaya Arryanto, mengakui proses pengerjaan perbaikan bahu jalan di kilometer 103+400 jalan tol Cikampek-Palimanan (Cipali) jalur B arah Cirebon-Jakarta yang ambles meleset dari yang telah ditargetkannya.
"Mohon maaf atas ketidaknyamanan akibat keterlambatan perbaikan itu," kata Ari kepada Tempo, Sabtu, 25 Juni 2016.
Sebelumnya, manajemen operator jalan tol terpanjang di Indonesia tersebut menargetkan perbaikan lokasi amblesan selama 20 hari. Namun, kenyataannya dalam sebulan masih belum tuntas juga.
Tetapi, Hudaya memastikan seluruh perbaikan di lokasi amblesan tersebut bisa dituntaskan H-7 menjelang lebaran. "Kami jamin, waktu berlangsungnya arus mudik dan balik semuanya sudah dalam keadaan aman," ujarnya.
Hudaya mengatakan molornya pengerjaan perbaikan di lokasi amblesan yang terjadi 25 Mei 2016 itu akibat bagian kaki timbunan badan jalan tergerus luapan Sungai Cibening.
Operator telah menyelesaikan pengurukan dan pemasangan tiang pancang di dinding bahu jalan sepanjang 30 meteran dengan kedalaman dua meteran yang ambles tersebut, tetapi kenyataannya masih diperlukan penguatan.
Hudaya mengatakan pihaknya memutuskan melakukan pengurukan dan pemasangan tiang pancang lagi pada undakan kedua. "Biar hasilnya lebih kuat," ujarnya.
Perwira Unit Potroli Jalan Raya Jalan Tol Cipali, Inspektur Dua Hery Pranata, mengatakan sepanjang perbaikan pihaknya terus memasang rambu-rambu sepanjang 100 meter di lokasi longsoran untuk memberikan keamanan kepada para pengguna jalan.
"Selama dalam proses perbaikan amblesan, di lokasi dilakukan pemenggalan lajur dari dua lajur yang ada yang dipakai satu lajur saja," ujar Hery.
NANANG SUTISNA