TEMPO.CO, Balikpapan - Presiden Joko Widodo ikut memantau perkembangan berita pembajakan kapal TB Charles 001 tk Robby 152 di perairan Jolo Tawi Tawi Filipina Selatan. Pemilik kapal bahkan dipanggil ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan di Mabes Polri dan Kementerian Luar Negeri.
“Hari ini kami ke Jakarta di Mabes Polri dan Kemenlu. Berita pembajakan sudah menjadi isu nasional serta dipantau langsung Presiden Jokowi,” kata Humas PT Rusianto Bersaudara, Taufikrahman, Jumat 24 Juni 2016.
Taufik mengatakan pihaknya terus menjalin komunikasi dengan para ABK TB Charles guna mengupdate informasi soal pembajakan. Kapal batu bara ini sedang dalam perjalanan ke Pelabuhan Semayang Balikpapan. “Kami sudah menghubungi para ABK KM Charles. Ada dugaan pembajakan, namun untuk memastikannya menunggu kedatangan mereka,” paparnya.
PT Rusianto Bersaudara sudah melaporkan adanya dugaan pembajakan kapalnya di Polresta Samarinda. Petugas polisi saat itu untuk memastikan dahulu kebenaran pembajakan kapal perusahaan batu bara ini. “Kami sudah membuat laporan awal, saat kapal sudah tiba di Samarinda, kami akan membuat laporan lagi,” ujarnya.
Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menyatakan dua KRI mengawal pemulangan TB Charles 001 tk Robby 152 ke Pelabuhan Semayang Balikpapan. Kapal tuboat batu bara dikabarkan korban pembajakan ini sebenarnya dijadwalkan akan berlabuh di Pelabuhan Samarinda. Para ABK TB Charles ini akan diperiksa Polda Kaltim sehubungan kabar pembajakan sekaligus penyanderaan tujuh orang kru kapalnya.
Polisi ingin memastikan informasi pembajakan tujuh ABK TB Charles oleh gerombolan Abu Sayyaf di perairan Jolo Tawi Tawi Philipina Selatan.
Sebelumnya, polisi sempat menyebutkan kapal batu bara ini disergap speed boat berisi sekelompok orang bersenjata api di perairan Philipina, Senin 20 Juni 2016 pukul 11.00 Wita. Para perompak menyandera tujuh ABK TB Charles yakni Ferry Arifin (nahkoda), Muh Mahbrur Dahri (KKM), Edi Suryono (masinis II), Ismail (mualim I), Muh Nasir (masinis III), Muh Sofyan (olman) dan Robin Piter (juru mudi).
Sepekan terakhir ini memang ada simpang siur pemberitaan soal berita penyanderaan TB Charles di perairan Philipina. Kodam Mulawarman sempat menyakini hal ini hanyalah penipuan sedangkan perwakilan keluarga bersikukuh ada penyanderaan.
SG WIBISONO