TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Adian Napitupulu berjanji angkat bicara soal tuduhan menunggangi mantan relawan Ahok yang disebut membocorkan kecurangan pengumpulan KTP untuk Ahok. Ia juga dituduh menggembosi Teman Ahok dengan menggunakan Posko Perjuangan Rakyat (Pospera). Adian adalah Pembina Pospera.
Melalui pesan pendek, Adian awalnya menjawab tuduhan itu dengan candaan. Namun ia tetap berjanji akan menjawabnya. "Nanti dalam waktu dekat gua akan konpers (konferensi pers) tentang itu," kata anggota Fraksi PDIP di DPR itu, Kamis, 23 Juni 2016.
Singgih Widiyastono, salah satu pendiri Teman Ahok, menduga konferensi pers yang dilakukan lima mantan relawan Teman Ahok telah didesain satu organisasi masyarakat dan politikus di Dewan Perwakilan Rakyat. Namun Singgih kemarin enggan membeberkan identitas yang dia maksudkan itu.
Turut pula beredar pesan di media sosial yang diakui berasal dari cerita relawan Teman Ahok. Isi pesan itu menyebutkan salah satu pengurus Pospera menghubungi sejumlah relawan Teman Ahok yang juga anggota Pospera.
Akhirnya hanya lima orang yang bersedia mengikuti ajakan itu. Kejadian ini dianggap berkaitan dengan ancaman pernyataan Adian bahwa akan ada gesekan antara relawan Ahok dan relawan Jokowi.
Dalam jumpa pers kemarin siang, lima mantan penanggung jawab posko Teman Ahok mengungkapkan adanya dugaan manipulasi salinan KTP untuk mendukung pencalonan Basuki Tjahaja Purnama-Heru Budi Hartono sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta 2017 di jalur independen. Ia mengatakan dugaan manipulasi dilakukan karena mengejar target pengumpulan KTP per pekan sebanyak 140 lembar.
MAYA AYU PUSPITASARI | FRISKI RIANA