TEMPO.CO, Jakarta - Lima eks Teman Ahok menggelar konferensi pers di depan puluhan wartawan di Kafe Dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Juni 2016. Para eks relawan Teman Ahok ini mengungkap adanya dugaan manipulasi yang dilakukan dalam pemgumpulan salinan KTP untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Eks Teman Ahok, Richard Sukarno, menjelaskan alasannya membeberkan kecurangan dalam praktek pengumpulan KTP itu. "Kami bukan sakit hati, tapi makin hari pembohongan semakin muncul. Saya terpanggil karena masyarakat disuguhi politik kebohongan," ujar Richard di Kafe Dua Nyonya, Cikini, Jakarta, Rabu, 22 Juni 2016.
BACA: Kasus Teman Ahok, Bos KPK: Surat Penyelidikan Diteken Besok
Bekas Teman Ahok yang memberikan keterangan pers berjumlah lima orang, yakni Paulus Romindo, penanggung jawab Kelurahan Kamal, Jakarta Barat; Richard, penanggung jawab Kelurahan Kebon Kelapa Dua, Jakarta Barat; Khusnul Nurul, penanggung Kelurahan Jati Baru, Jakarta Pusat; Dodi Hendaryadi, penanggung jawab Pinang Ranti, Jakarta Timur; dan Dela Novianti.
Perwakilan eks Teman Ahok, Paulus, enggan menjelaskan secara rinci sosok atau lembaga yang memprakarsai dan memfasilitasi mereka mengungkap dugaan kecurangan pengumpulan salinan KTP itu. Termasuk sosok yang memfasilitasi ruang pertemuan yang berlangsung di salah satu kafe elite di bilangan Cikini itu.
BACA: Eks Teman Ahok Mengaku Digaji Rp 500 Ribu per Minggu
Salah satu pengelola yang enggan menyebut namanya mengaku tidak tahu latar belakang orang yang memesan tempat untuk konferensi pers bekas Teman Ahok, yang digelar pada Rabu siang, 22 Juni 2016. "Kalau tidak salah, kemarin yang memesan atas nama Budi," katanya di Kafe Dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Juni 2016.
Pengelola itu mengatakan, saat memesan tempat tersebut, si pemesan tidak menjelaskan agenda apa yang akan dilaksanakan bekas teman Ahok tersebut. Menurut dia, si pemesan hanya menyebutkan jumlah 40 orang. "Karena kami juga sudah terbiasa menerima acara-acara di sini," ucapnya.
BACA: Eks Relawan Ungkap Manipulasi Pengumpulan KTP Teman Ahok
Ia berujar, paket yang dipilih pemesan hanya paket tempat tanpa konsumsi berat dengan harga Rp 50 ribu per orang. Sedangkan, untuk paket dengan konsumsi berat, pengelola mematok Rp 100 ribu per orang. "Namun kami juga memberi snack dan minuman bagi mereka," katanya.
Pengelola pun enggan menyebutkan total biaya yang dibayarkan pemesan. "Hitung saja sendiri dengan jumlah wartawan yang hadir," ujarnya. Ia juga mengaku tidak tahu siapa yang membiayai dan membayar seluruh biaya untuk menggelar acara bekas teman Ahok di restorannya. "Saya tidak tahu, yang urus semua karyawan saya," ucapnya.
ABDUL AZIS
BACA JUGA
BPK Minta Kerugian Sumber Waras, Ahok: DKI Bisa Digugat
ICW: DKI Tak Perlu Kembalikan Kerugian Terkait Sumber Waras