TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berencana merelokasi warga yang tinggal di daerah rentan bencana alam, baik banjir maupun longsor. "Untuk menghindari korban jiwa berjatuhan," ujar Khofifah dalam keterangan persnya setelah meninjau lokasi bencana di Purworejo, Jawa Tengah, Selasa, 21 Juni 2016.
Khofifah mengatakan kementeriannya bersama pemerintah daerah setempat tengah mengkaji rencana pemindahan 19 rumah di Purworejo ke permukiman yang lebih aman. "Hal itu sedang dikomunikasikan dengan pemda agar upaya opsi relokasi segera dilakukan," katanya.
Ke depan, rumah-rumah di kawasan lain, seperti Banjarnegara, Jawa Tengah, dan Subang, Jawa Barat, akan direlokasi ke daerah yang lebih aman. "Ini merupakan ikhtiar pemerintah untuk menyelamatkan warga dan menghindari korban jiwa serta kerugian lainnya," ucapnya.
Menurut Khofifah, kementeriannya juga akan memberikan sumbangan dalam bentuk bantuan santunan kematian (BSK) Rp 15 juta untuk warga yang keluarganya meninggal akibat bencana itu. Para korban luka akan diberikan bantuan, tapi dengan nominal berbeda.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan stok pangan para korban bencana, Khofifah meminta para kepala daerah menggunakan cadangan beras pemerintah mulai 100 hingga 200 ton. "Jika masih kurang, ada 200 ton yang merupakan kewenangan Kemensos," ujar Khofifah.
Sebagai solusi jangka panjang, menurut Khofifah, Kemensos akan mengembangkan dan memperbanyak keberadaan kampung siaga bencana. KSB dimaksudkan untuk mempersiapkan warga yang berada di daerah rawan bencana guna menghadapi bencana alam.
ANGELINA ANJAR SAWITRI