TEMPO.CO, Semarang - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak kunjung menemui penduduk penentang pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Penduduk pun berencana menggelar unjuk rasa saat hari ulang tahun Presiden Jokowi pada Selasa, 21 Juni 2016.
“Aksi akan dilakukan di depan Istana Negara Jakarta pada Selasa, 21 Juni 2016 mulai pukul 16.00 hingga selesai,” kata aktivis Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) Joko Prianto kepada Tempo, Senin 20 Juni 2016.
Baca Juga:
Presiden Jokowi lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961. Rencana protes itu diberi tema "Brokohan kagem Pak Jokowi Presiden Republik Indonesia". Brokohan adalah tradisi orang Jawa yang digelar ketika seorang ibu melahirkan anak atau sebagai doa-doa keselamatan.
Joko menambahkan yang akan melakukan aksi selametan adalah Sembilan Perempuan Kartini dari Pegunungan Kendeng.
Julukan Sembilan Perempuan Kartini dari Kendeng disematkan kepada sembilan perempuan yang pernah melakukan aksi mengecor kaki di seberang Istana Negara, Jakarta pada pertengahan April 2016 lalu.
Kala itu, kaki mereka dicor dengan semen. Perempuan itu menghentikan aksi saat itu setelah Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menerima mereka dan dijanjikan Presiden Jokowi akan menemui penduduk penolak pabrik semen.
Tapi, kata Joko Prianto, Istana Kepresidenan belum memberikan kabar kesediaan Presiden Jokowi mau menemui mereka. Untuk itulah, dalam momentum hari lahirnya Jokowi para penolak pendirian pabrik semen di Pegunungan Kendeng itu melakukan aksi unjuk rasa lagi. “Semoga Pak Jokow bisa melestarikan Pegunungan Kendeng dan seluruh rakyat bisa sejahtera, tentram dan aman,” kata Joko Prianto.
Pabrik semen di Rembang didirikan PT Semen Indonesia. Pabrik semen itu mulai melakukan pembangunan. Sedang penduduk penolak pabrik juga masih bertahan di “Tenda Perjuangan” yang berada di Desa Tegaldowo dan Timbrangan, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang. Selain di Rembang, polemik pendirian pabrik semen juga terjadi di Pati. Di kabupaten ini, ada PT Sahabat Mulya Sejati (PT SMS) yang merupakan group Indocement juga hendak mendirikan pabrik semen.
ROFIUDDIN