TEMPO.CO, Surakarta - Hujan deras yang mengguyur Jawa Tengah wilayah selatan membuat sejumlah sungai meluap. Meski demikian, kondisi Waduk Gajah Mungkur, yang terletak di Wonogiri, masih aman.
"Tinggi muka air masih di bawah 136 meter dari permukaan laut," kata Kepala Divisi Air dan Sumber Air IV Perusahan Jasa Tirta (PJT) I Wilayah Sungai Bengawan Solo Erwando saat dihubungi, Senin, 20 Juni 2016. Dengan demikian, kondisi waduk tersebut saat ini masih dalam level aman.
Pihaknya bahkan belum berencana melimpaskan air dengan membuka pintu air waduk. Biasanya, pelimpasan air dilakukan untuk mengurangi volume air di dalam waduk jika kondisinya sudah di atas normal. "Saat ini masih normal, pintu air tidak perlu dibuka," katanya.
Menurut Erwando, banjir yang melanda Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, serta Kota Surakarta itu bukan berasal dari Waduk Gajah Mungkur. Banjir terjadi lantaran hujan deras yang mengguyur di beberapa kabupaten sekitar, terutama Wonogiri, Klaten, dan Boyolali.
Hujan deras tersebut membuat anak Sungai Bengawan Solo meluap hingga merendam ribuan rumah sejak Sabtu malam lalu. Saat ini, banjir yang merendam sudah surut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surakarta Gatot Sutanto mengatakan banjir di kota tersebut sudah surut. "Warga sudah kembali dari pengungsian," ujarnya.
Warga serta para relawan saat ini tengah membersihkan permukiman dari sisa-sisa banjir. "Ada beberapa relawan dari luar kota yang ikut membantu," tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih meminta masyarakat waspada terhadap penyakit yang kurap muncul setelah banjir. "Penyakit yang sering muncul adalah gatal, diare, serta leptospirosis," katanya.
Pihaknya telah menyediakan layanan kesehatan serta obat-obatan di posko-posko bencana. Selain itu, petugas kesehatan disiagakan di puskesmas. "Mereka siap melayani 24 jam," ujarnya.
AHMAD RAFIQ