TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban meninggal akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Jawa Tengah hingga kini masih terus bertambah.
Sutopo menuturkan, berdasarkan hasil evakuasi dan penanganan banjir di 16 kabupaten dan kota, jumlah korban tewas akibat banjir dan longsor menjadi 35 orang tewas. Tidak hanya itu, 25 orang dinyatakan hilang, 14 orang luka-luka, ratusan rumah rusak. "Seementara kerugian ekonomi mencapai miliaran rupiah," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 19 Juni 2016.
Sutopo mengatakan hingga kini pencarian korban hilang masih terus dilakukan tim SAR gabungan. Sulitnya akses menuju lokasi longsor di beberapa daerah seperti Purwerejo membuat alat berat tidak dapat digunakan untuk mencari korban tertimbun longsor. "Pencarian pun dilakukan dengan manual oleh ratusan personil SAR gabungan," katanya.
Tidak hanya itu, hingga kini penanganan darurat masih dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu unsur terkait dari TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, Rapi, Orari, Senkom Polri, Sarda, Pramuka, MDMC, Fatayat, Ukhuwah Sescue, NGO, relawan, dan masyarakat.
Tim Reaksi Cepat BNPB saat ini terbagi dalam lima grup yang tersebar di Jawa Tengah untuk mendampingi BPBD. Selain itu, untuk mengkaji dampak bencana di Jawa Tengah tersebut, BNPB kini sudah mengerahkan pesawat tanpa awak untuk digunakan sebagai pemantau.
Sementara itu, BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada, mengingat hujan lebat diperkirakan masih berpotensi turun hingga 20 Juni 2016. "Kami ingin masyarakat selalu waspada dengan kondisi lingkungan yang membahayakan jiwa," ucapnya.
Sebelumnya, Bencana banjir dan longsor terjadi di hampir seluruh kabupaten di Jawa Tengah, Sabtu, 18 Juni 2016. Bencana ini terjadi merata di 16 kabupaten di Jawa Tengah, yakni Purworejo, Banjarnegara, Kendal, Sragen, Purbalingga, Banyumas, Sukoharjo, Kebumen, Wonosobo, Pemalang, Klaten, Magelang, Wonogiri, Cilacap, Karanganyar, dan Kota Solo.
ABDUL AZIS