Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Editor

Grace gandhi

image-gnews
ANTARA/Agus Bebeng
ANTARA/Agus Bebeng
Iklan

TEMPO.CO, Banjarnegara - Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Catur Subandrio mengungkapkan sebanyak enam warga Desa Gumelem Kulon, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor.

"Mereka merupakan korban bencana longsor yang terjadi pada hari Sabtu, 18 Juni 2016 di dua lokasi terpisah, yakni tiga orang di Grumbul Wanarata dan tiga orang lainnya di Grumbul Gunung Duwur, Desa Gumelem Kulon," kata Catur.

Catur didampingi Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo di Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, Minggu, 19 Juni 2016.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menyebabkan 7 orang meninggal.

“Enam orang meninggal sudah dievakuasi dan satu masih pencarian. Pendataan masih dilakukan,” kata Sutopo melalui pesan WhatsApp kepada Tempo, Minggu, 19 Juni 2016.

Menurut Catur, tiga korban meninggal di Grumbul Wanarata adalah Ahmad Hidayatulloh alias Wato (40), Sudarno Dasimin (45), dan Ahmad Bahrudin (40) dapat dievakuasi pada Sabtu pukul 21.23 WIB.

Sementara tiga korban meninggal di Grumbul Gunung Duwur, yakni  Tariwen (52), Riatin Fauzi (10), dan Fina Sritanti (10) dapat dievakuasi pada Sabtu pukul 22.30 WIB.

Catur menambahkan, tiga warga Grumbul Wanarata, yaitu Kasum (30), Zaenal (17), dan Losin mengalami luka ringan akibat bencana longsor tersebut.

"Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran, sedangkan korban meninggal di Grumbul Gunung Duwur disebabkan tertimpa rumah yang roboh akibat terkena longsor," kata Catur.

Catur mengakui proses evakuasi terkendala oleh hujan, minimnya lampu penerangan, dan kondisi jalan menuju lokasi kejadian sangat berat karena harus berjalan kaki sejauh 8 kilometer dari pos komando di Balai Desa Gumelem Kulon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Personel yang terlibat dalam proses evakuasi korban terdiri atas TRC BPBD, Kodim Banjarnegara, Polres Banjarnegara, perangkat desa, dan warga. Pagi ini, seluruh korban meninggal telah dimakamkan di pemakaman umum setempat," kata Catur.

Warga Grumbul Wanarata, Rochmat, mengatakan peristiwa nahas itu terjadi saat sejumlah warga sedang bekerja bakti menyingkirkan material longsoran yang terbawa aliran Kali Bacin di samping warung milik Sudarno.

"Warga sedang menyingkirkan material longsoran berupa batu-batu yang terbawa arus kali (sungai) setelah diguyur hujan lebat yang terjadi pada Sabtu  sekitar pukul 14.00 WIB. Batu-batu itu disingkirkan agar tidak masuk warung milik Pak Darno," kata Rochmat.

Rochmat mengatakan saat sedang menyingkirkan material longsoran itu, tiba-tiba datang longsor susulan sehingga mereka segera menyelamatkan diri.

Akan tetapi nahas, menurut Rochmat, tiga warga di antaranya terluka saat berupaya menyelamatkan diri sedangkan tiga warga lainnya tertimbun longsor hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Salah seorang korban selamat, Kasum, mengaku sempat tertimbun material longsoran selama beberapa menit dan mengalami luka ringan akibat terkena batu.

"Seluruh tubuh saya tertimbun material longsoran dalam posisi terlentang. Saya berusaha keluar dari timbunan material longsoran setebal 20 centimeter itu dengan mengulurkan tangan sambil mengucapkan La Ilaha Illallah," kata Kasum.

Kasum mengaku bersyukur bisa selamat dari bencana tersebut meskipun harus kehilangan tiga saudaranya yang meninggal akibat tertimpa longsor susulan itu.

ANTARA | REZKI ALVIONITASARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.


Longsor Banjarnegara, Ratusan Warga Bangun Jalan Alternatif  

29 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Ratusan Warga Bangun Jalan Alternatif  

Jalan utama desa terputus akibat diterjang longsor.