TEMPO.CO, Poso - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah mencatat, sembilan anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah berhasil ditangkap dalam keadaan hidup. Sedangkan 14 lain ditemukan tewas setelah terjadi kontak dengan aparat keamanan di wilayah pegunungan hutan Poso, Sulawesi Tengah, dalam Operasi Tinombala 2016.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Tengah Ajun Komisaris Besar Hari Suprapto menyebutkan, selama Operasi Tinombala hingga 16 Juni 2016, teridentifikasi sembilan anak buah Santoso tertangkap dalam keadaan hidup. "Sedangkan 14 lain itu tewas," ucapnya kepada Tempo pada Jumat 17 Juni 2016.
Selain itu, ada sekitar 291 barang bukti yang telah diamankan dari tangan kelompok Santoso, di antaranya 86 bom rakitan, 1 senjata api PBK laras panjang, 2 senpi PBK laras pendek, 8 senpi rakitan laras panjang, 4 senpi rakitan laras pendek, dan 190 butir amunisi berbagai kaliber.
Hari mengatakan saat ini semua tersangka masih dalam proses pemeriksaan. Sedangkan barang bukti telah diamankan di Markas Polda Sulawesi Tengah.
Menurut Hari, pada Kamis, 16 Juni 2016, Tim Satuan Tugas Operasi Tinombala 1 kembali menangkap seorang anggota kelompok Santoso. Penangkapan itu berlangsung di Dusun Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Anak buah Santoso yang tertangkap itu bernama Muhammad Unul Usman Paise alias Samil alias Nunung, 22 tahun, warga Poso. Samil merupakan salah satu anggota Mujahidin Indonesia Timur yang masuk daftar pencarian orang di Poso.
Dengan tertangkapnya Samil, tutur Hari, anggota kelompok Santoso yang masih buron tersisa 21 orang, termasuk Santoso. Kelompok Santoso diperkirakan masih berada di wilayah pegunungan hutan Poso.
AMAR BURASE