TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tetap akan bertanya dengan relawan Teman Ahok perihal jalur yang bakal dipilihnya dalam pemilihan Gubernur DKI 2017. Menurut Ahok, pertanyaan itu akan diajukan saat menemui relawan pendukungnya tersebut jika dukungan kartu tanda penduduk telah mencapai satu juta.
Menurut Ahok, jika target satu juta KTP tercapai, ia akan mengajukan pertanyaan untuk para relawannya. "Anda mau saya jadi gubernur atau tidak. Saya memang nothing to lose. Kalau Anda niat saya jadi gubernur, Anda mau tempuh jalan susah apa jalan mudah," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 17 Juni 2016.
Ahok mengatakan jalan susah yang dimaksud adalah lewat jalur perseorangan atau independen, seperti yang diinginkan relawan Teman Ahok. Sedangkan jalur mudahnya adalah lewat partai politik.
Menurut Ahok, bila memilih jalur perseorangan, dia harus menandatangani puluhan ribu meterai sebagai bukti dukungan. Belum lagi adanya aturan verifikasi faktual yang dinilai akan memberatkannya lolos sebagai calon independen.
Sedangkan pada jalur partai, Ahok menuturkan, bila Golkar sudah bulat mendukungnya, ia cukup menandatangani tiga meterai. "Pasangannya siapa? Ya, Golkar, NasDem, atau Hanura sudah tahu. Mau ikut partai, enggak pakai partai, tetap Ahok-Heru. Jelas kan, satu paket," tuturnya.
Sejak tahun lalu, relawan Teman Ahok mendukung Basuki untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017 lewat jalur perseorangan berpasangan dengan Heru Budi Hartono. Setelah hengkang dari Partai Gerindra, Ahok belum menyertakan diri sebagai keanggotaan partai mana pun.
Saat ini jumlah dukungan warga Jakarta yang tercatat dalam situs resmi Teman Ahok mencapai 994.382 salinan KTP. Mereka berniat menggenapkannya menjadi 1 juta, walaupun syarat minimal pencalonan Ahok sebagai calon independen sudah terpenuhi.
FRISKI RIANA