TEMPO.CO, Banda Aceh - Gubernur Aceh Zaini Abdullah menjenguk imigran Tamil asal Srilanka, di Lhok Nga, Aceh Besar, Jumat, 17 Juni 2016. Zaini juga memberikan bantuan secara simbolis. Kedatangan Gubernur Zaini didampingi Kepala Kepolisian Daerah Aceh Inspektur Jenderal Husein Hamidi.
Para imigran yang berjumlah 40 itu masih berada di dalam kapalnya yang terdampar di bibir pantai Lhok Nga. Mereka kekurangan bahan bakar minyak (BBM) untuk melanjutkan perjalanan ke negara tujuan, Australia. Sebelumnya, kapal juga mengalami kerusakan mesin.
Salah seorang perempuan warga Tamil yang sempat turun menemui Zaini meminta agar diberi kapal baru. Mereka juga berterimakasih atas bantuan yang diberikan.
"Tapi saya kira kapal mereka ini sudah bagus. Mesinnya sudah diperbaiki dan sudah bagus, jadi sudah bisa berlayar,” kata Zaini.
Menurut Zaini, bantuan yang disalurkna kepada para imigran tersebut berupa 7 ton minyak sesuai permintaan mereka. Selain itu juga pemeriksaan kesehatan, bantuan makanan dan minuman serta memperpaiki mesin kapal.
Bantuan yang disalurkan, kata Zaini, sesuai dengan arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat keduanya bertemu pada Rabu lalu. "Ini untuk kemanusiaan, jangan tampak kita mengusir," ujarnya.
Para imigran itu akan diberangkatkan secepatnya untuk meninggalkan Aceh. Saat ini perlu air pasang agar mudah menarik kapal mereka ke perairan lepas pantai. Pengawalan nantinya akan dilakukan TNI Angkatan Laut.
Kepala Imigrasi Banda Aceh Herry Sudiarto mengatakan kapal imigran tersebut mengalami kerusakan mesin dan merapat ke Lhok Nga pada Sabtu pekan lalu. Otoritas Aceh kemudian membantu memperbaiki mesin kapal dan sejumlah makanan.
Pada Ahad malam, mereka dilepaskan dan diantar menuju perairan bebas untuk kembali ke tujuannya. Tapi keesokan harinya mereka balik lagi ke lokasi dengan alasannya kehabisan bahan bakar.
Mereka kemudian meminta bahan bakar kepada otoritas Aceh. Saat ini, setelah semua kebutuhan mereka dipenuhi, kapal akan ditarik secepatnya agar mereka dapat berlayar ke negara tujuan.
ADI WARSIDI