TEMPO.CO, Jakarta - Paus pilot yang mati terdampar di pesisir Kabupaten Probolinggo bertambah menjadi 12 ekor, Jumat, 17 Juni 2016.
Dua ekor paus yang mati terdampar itu ditemukan Kamis malam, tak jauh dari Pantai Randupitu, Desa Pesisir, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.
Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Suko Wardono, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan bahwa ada dua ekor paus lagi yang mati pada Kamis malam.
"Ada dua ekor lagi yang mati. Sudah kami pastikan pada Jumat pagi ini," kata Suko yang ditemui di Pantai Randupitu, Jumat siang, 17 Juni 2016 .
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Probolinggo, Dedy Iswandi, membenarkan, "Memang ada dua ekor lagi paus yang mati," kata Dedy. Artinya, dari 32 paus pilot yang terdampar pada Rabu siang, 15 Juni 2016, ada 12 ekor yang mati. Sedangkan 20 ekor lainnya sudah kembali berenang ke tengah laut.
Pantauan di lapangan, Jumat siang, sejumlah bangkai paus itu menjadi tontonan warga. Bukan hanya warga Desa Pesisir yang melihat bangkai paus ini. Bau tidak sedap pun menguar di sekeliling tempat yang dekat dengan muara di desa setempat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, sejak Kamis kemarin, sudah dilakukan nekropsi terhadap sejumlah paus yang mati ini. Beberapa ahli dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga datang ke lokasi untuk melakukan nekropsi. Ada juga peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
DAVID PRIYASIDHARTA