TEMPO.CO, Padang - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Padang menyatakan hujan dengan intensitas di atas rata-rata mengguyur Kota Padang. Cuaca ekstrem juga melanda Kabupaten Padang Pariaman dan bagian pesisir, Kamis, 17 Juni 2016.
Kepala Seksi Observasi BMKG Stasiun Meteorologi Minangkabau, Budi Samiaji, mengatakan intensitas hujan sangat tinggi mencapai 167 milimeter dalam tiga jam. "Intensitas 100 milimeter dalam 24 jam saja sudah ekstrem. Ini hanya dalam tiga jam mencapai 167 milimeter," ujarnya saat dihubungi Tempo.
Menurut Budi, hujan dengan intensitas tinggi ini sudah terjadi sejak sore tadi, sekitar pukul 15.00 WIB. Hingga pukul 22.00 WIB ini, BMKG masih memprediksi cuaca belum akan membaik.
Makanya, kata dia, masyarakat harus mewaspadai kondisi ini. Sebab, berpotensi terjadi banjir.
Banjir sudah mengenangi beberapa kawasan di Kota Padang. Di antaranya di kawasan Anduring, Jalan Ahmad Yani, Kampung Nias, Ulak Karang, Perumahan Arai Pinang, dan beberapa kawasan lainnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat, Zulfiatno, mengatakan banjir merata terjadi di Kota Padang. Ketinggian air di kawasan Arai Pinang mencapai 1,2 meter. "Kami sudah siaga dan kirim perahu karet ke beberapa kawasan yang terparah," ujarnya.
Kata dia, tim perahu karet sudah merapat ke kawasan Lubuk Buaya, Jundul, Ampalu, Pengambiran, Banda Gadang, Arai Pinang, dan Ulak Karang. Bahkan perahu karet dari BPBD Bukittinggi dan Solok akan merapat ke Padang.
ANDRI EL FARUQI