TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan memilih dan mengumumkan nama calon gubernur Jakarta dari partainya pada Lebaran, 6 Juli 2016. “Pak Prabowo akan memilih satu dari tiga nama yang sudah terjaring,” kata Sandiaga Uno saat berkunjung ke kantor Tempo pada Kamis, 16 Juni 2016.
Ketiga nama itu adalah mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Ketua Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, dan Sandiaga Uno. Ketiga nama tersebut merupakan hasil penjaringan internal partai berlambang burung garuda tersebut.
BACA: Sandiaga Sindir Gubernur Ahok Soal Penggusuran
Sandiaga tak berani optimistis akan dipilih Prabowo. Tiga kandidat itu, kata Sandiaga, sudah bertemu dengan Prabowo. Sewaktu bertemu, Sandiaga diminta lebih banyak turun ke lapangan untuk menemui penduduk. Setiap hari kini ia blusukan ke kelurahan sebanyak delapan kali. “Pak Prabowo minta ditambah menjadi 14 kali,” tuturnya.
Dalam 127 hari blusukan ke penduduk Jakarta, Sandiaga merasa makin dikenal. Terhitung 105 kelurahan sudah ia datangi. Dari survei internalnya, Sandiga menemukan 81,4 persen pemilih akan memilih calon gubernur yang blusukan. “Saat ini 50 persen pemilih mengenal dan merasa pantas Sandiaga menjadi gubernur,” katanya.
Jika Prabowo tak memilihnya, Sandiaga tak akan aktif melobi agar dicalonkan dari partai lain. “Mandat saya dari Gerindra,” katanya. “Kalau mandat itu dicabut, saya akan menurut.”
BACA: Ada Nama Sandiaga Uno dan Riza Chalid di Panama Papers
Dengan 15 kursi di parlemen Jakarta, Gerindra masih kekurangan 6 kursi agar bisa mencalonkan sendiri kandidat gubernur. Karena itu, mereka akan menggandeng partai lain. Sejauh ini, Partai Keadilan Sejahtera berpeluang diajak koalisi. Mereka punya 11 kursi. “Saya sudah empat kali bertemu PKS,” kata Sandiaga.
Gerindra sempat menjajaki koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Namun, ketika partai itu berbalik mendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, Gerindra akan mundur. Menurut Ketua Gerindra Jakarta Mohamad Taufik, Gerindra tak mungkin ikut mengusung Basuki alias Ahok. Partai ini berseteru dalam pelbagai hal dengan Ahok. Padahal Gerindra-lah yang mengusung Ahok menjadi Wakil Gubernur DKI pada pemilihan 2012.
AVIT HIDAYAT