TEMPO.CO, Palembang - Ibu kandung Tito Karnavian, Kordiah Achmad, mengatakan calon tunggal Kepala Kepolisian RI itu, sempat bercita-cita menjadi dokter dan diplomat, sebelum akhirnya menimba ilmu di Akademi Militer Kepolisian.
Kordiah Achmad menuturkan, putranya dikenal sebagai siswa yang cerdas sejak masih menuntut ilmu di SDN Tangga Buntung, berlanjut ke SMP Xaverius, kemudian SMAN 2 Palembang. Setelah lulus SMA, Tito sempat mengikuti tes di fakultas kedokteran dan hubungan internasional.
"Setamat SMA, dia dinyatakan lulus tes kedokteran dan hubungan internasional," ujar Kordiah, saat ditemui di kediamannya di Jalan Pangeran Sidoing Lautan RT 8 atau dikenal sebagai daerah Tangga Buntung, Palembang, Kamis, 16 Juni 2016.
Menurut pensiunan bidan yang kini berusia 73 tahun itu, Tito memutuskan menunggu pengumuman dari Akademi Militer di Magelang. Setelah diterima sebagai taruna Akmil jurusan kepolisian, anaknya meninggalkan mimpinya menjadi dokter dan diplomat.
Tito memilih melanjutkan pendidikannya di Akmil karena alasan biaya. Kordiah menuturkan anaknya tak ingin membebani keuangan orang tuanya. Di Akmil, semua biaya ditanggung negara. Selain itu, ada jaminan penempatan langsung setelah tamat kuliah. "Kalau fakultas kedokteran atau hubungan internasional bakal banyak keluar uang," ujar Kordiah menirukan ucapan anak keduanya itu.
Andi Swandi Hatta, ayah tiri Tito, mengatakan ketika mendengar alasan Tito memilih Akmil, dia memaklumi keinginan Tito. Padahal, kata Andi, istrinya sangat berharap Tito bisa mengembangkan profesinya sebagai dokter di kawasan rumahnya yang terkenal kumuh dan rawan kejahatan. "Saya ikut membesarkan Tito semenjak dia umur tiga tahun," kata Andi.
Tito yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, diajukan Presiden Joko Widodo menjadi satu-satunya calon Kapolri ke Dewan Perwakilan Rakyat.
Tito dinilai layak memimpin Polri. Pria kelahiran Palembang, 26 Oktober 1964 ini, mempunyai segudang prestasi. Ia merupakan penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik angkatan 1987. Setelah itu, ia melanjutkan kuliah University of Exeter di Inggris tahun 1993 dan meraih gelar MA dalam bidang police studies. Ia juga tercatat sebagai lulusan terbaik Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta tahun 1996. Pada 2013, ia meraih gelar doktor dari Nanyang Technological University, Singapura.
PARLIZA HENDRAWAN