Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cyrus Enggan Komentari Kabar Aliran Rp 30 M untuk Teman Ahok  

Editor

Mustafa moses

image-gnews
Ki-Ka:  CEO Cyrus Network, Hasan Nasbi, Moderator Qaris Tajudin dan Redaktur desk Metro Tempo, Bagja Hidayat dalam acara #DiskusiRuangTengah di Kantor Tempo, Jakarta, 2 Juni 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Ki-Ka: CEO Cyrus Network, Hasan Nasbi, Moderator Qaris Tajudin dan Redaktur desk Metro Tempo, Bagja Hidayat dalam acara #DiskusiRuangTengah di Kantor Tempo, Jakarta, 2 Juni 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Cyrus Network Hasan Nasbi Batupahat enggan menjelaskan soal dugaan aliran Rp 30 miliar dari pengembang ke rekening Teman Ahok. "Saya enggak mau berkomentar. Saya malas sama Tempo," katanya saat dihubungi, Kamis pagi, 16 Juni 2016.

Hasan tetap tak mau berkomentar saat diberi pertanyaan lain. Ia pun tak mau menjelaskan perihal uang sumbangan Rp 500 juta. Uang itu disebut sebagai modal awal Teman Ahok yang diduga disetorkan Hasan. "Saya enggak mau tanggapin," ucapnya.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat kemarin berujar, pihaknya membuka penyelidikan uang Rp 30 miliar yang diduga mengalir dari pengembang ke Teman Ahok, kelompok relawan calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Kami menyiapkan surat perintah penyelidikan terkait dengan dugaan itu," ujar Agus kemarin.

Agus melontarkan kalimat itu setelah anggota Komisi III, Junimart Girsang, mempertanyakan soal informasi aliran uang Rp 30 miliar yang diduga melibatkan Sunny Tanuwidjaja dan Cyrus. Sunny adalah staf khusus Ahok, sementara Cyrus Network adalah lembaga survei yang didirikan Hasan Nasbi. Hasan adalah salah satu pendiri Teman Ahok.

Pada 1 April lalu, KPK menangkap Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja yang diduga memberikan uang suap kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Mohamad Sanusi. Podomoro merupakan salah satu perusahaan pengembang pulau reklamasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sunny juga sudah dicegah dan berulang kali diperiksa penyidik KPK. Pada 18 Mei lalu setelah diperiksa penyidik selama tiga jam, Sunny membantah menjadi perantara pemberian uang dari Aguan kepada Teman Ahok. "Enggak ada, enggak ada," tuturnya.

Pendiri Teman Ahok lain, Singgih Widyastomo, kemarin membantah pihaknya menerima duit sebesar itu. Menurut Singgih, duit operasional Teman Ahok selama ini didapat murni dari penjualan kaus dan merchandise. "Silakan KPK selidiki sejelas-jelasnya."

Uang hasil penjualan itu digunakan untuk membayar biaya listrik, air, alat tulis kantor, dan pengantaran formulir ke posko-posko melalui jasa pengiriman. Teman Ahok juga mengalokasikan honor Rp 50 ribu sehari bagi relawan yang bekerja mengisi data KTP di markasnya. Setiap hari, sekitar 20 relawan bekerja di markas Teman Ahok di Graha Pejaten, Jakarta Selatan.

MAYA AYU | INDRI MAULIDAR


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dirayu Gabung PSI, Ahok: Saya Dipenjara Masih Kalian Manfaatkan

18 Februari 2020

Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, bersama calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan Wakil Sekjen Partai Solidaritas Indonesia Danik Eka, meluncurkan aplikasi Go Ahok 2, di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, 28 November 2016. TEMPO/Friski Riana
Dirayu Gabung PSI, Ahok: Saya Dipenjara Masih Kalian Manfaatkan

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan sempat dirayu oleh PSI agar bergabung ke partai itu. Padahal, dia masih di dalam penjara.


Staf Ahok Terpecah Jadi Dua Kubu Setelah Isu Korupsi Reklamasi Jakarta

17 Februari 2020

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyapa terdakwa Mohamad Sanusi saat menjadi saksi penyuapan pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) reklamasi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, 5 September 2016. TEMPO/Larissa
Staf Ahok Terpecah Jadi Dua Kubu Setelah Isu Korupsi Reklamasi Jakarta

Staf Ahok terpecah menjadi dua kubu setelah mencuat perkara suap reklamasi Teluk Jakarta dan laporan Majalah Tempo soal dugaan aliran dana ke Teman Ahok pada Juni 2016.


Kurawa Penuduh Media Dibayar Anies Pernah Buat Buku Tentang Ahok

6 Januari 2020

Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menghadiri acara bedah buku 'A Man Called Ahok' bersama artis Tompi dan selebriti twitter @kurawa atau Rudi Valinka di Hotel Santika, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis, 19 Januari 2017. TEMPO/Larissa
Kurawa Penuduh Media Dibayar Anies Pernah Buat Buku Tentang Ahok

Akun yang mencantumkan nama Rudi Valinka itu mencuitkan tuduhan bahwa sejumlah media dibayar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.


Eks Teman Ahok Bikin Festival Musik untuk Dukung Jokowi - Ma'ruf

11 Maret 2019

White Shoes and The Couples Company membawakan lagu Masa Remaja dalam Konser Galih dan Ratna di Kota Kasabanka, Jakarta, 24 Februari 2017. TEMPO/Nurdiansah
Eks Teman Ahok Bikin Festival Musik untuk Dukung Jokowi - Ma'ruf

Menurut Amalia, kegiatan ini merupakan kampanye positif dari pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin.


Eks Relawan Teman Ahok Bantah Produksi Tabloid Pembawa Pesan

3 Februari 2019

Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta, Puadi  menujukan Tabloid bernama 'Pembawa Pesan' yang diketahui tersebar di Jakarta Selatan di Bawaslu DKI, Jakarta, Kamis 31 Januari 2019. Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu DKI Jakarta menemukan sejumlah paket dan tabloid Pembawa Pesan yang beredar di Jakarta Selatan, tapi belum bisa memastikan apakah tabloid itu melanggar aturan kampanye atau tidak.. TEMPO/Subekti.
Eks Relawan Teman Ahok Bantah Produksi Tabloid Pembawa Pesan

Bawaslu tengah menelisik beredarnnya Tabloid Pembawa Pesan yang diduga bermuatan kampanye.


Mantan Teman Ahok Ajak Ahoker Alihkan Dukungan ke Jokowi

1 Februari 2019

Eks Teman Ahok, Singgih Widyastono (2 dari kiri) dan Amalia Ayuningtyas (3 dari kiri) menyatakan dukungannya terhadap Jokowi di restoran Bumbu Desa, Cikini, Jumat, 1 Februari 2019. TEMPO/Lani Diana
Mantan Teman Ahok Ajak Ahoker Alihkan Dukungan ke Jokowi

Pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas dan Singgih Widyastono, menyatakan mendukung calon presiden 01, Joko Widodo alias Jokowi di Pilpres 2019.


Ahok Bebas, Sejuta Teman Belum Siapkan Sambutan Istimewa

23 Januari 2019

Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama nonton film 3 Srikandi bersama pendukungnya Teman Ahok dan simpatisan warga Jakarta di Balai Sarbini pada Kamis, 24 November 2016. Tempo/Avit Hidayat
Ahok Bebas, Sejuta Teman Belum Siapkan Sambutan Istimewa

Teman Ahok yang kini berubah nama menjadi Sejuta Teman Ahok belum merancang agenda khusus untuk menyambut momentum Ahok bebas dari penjara.


Ketua DPRD DKI: Ide Skybridge Tanah Abang Ada Sejak Zaman Ahok

15 November 2018

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bertemu dengan Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, 20 April 2017. Humas Pemprov DKI
Ketua DPRD DKI: Ide Skybridge Tanah Abang Ada Sejak Zaman Ahok

Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengatakan ide proyek skybridge di Tanah Abang sudah ada sejak zaman Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.


Haji Lulung, Melambung dari Pemulung Tanah Abang Sampai Caleg RI

4 Oktober 2018

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Lulung Lungana saat menghadiri Coffe morning di rumah Ketua DPRD DKI Jakarta, Menteng, Jakarta, 6 November 2017. Tempo/Ilham Fikri
Haji Lulung, Melambung dari Pemulung Tanah Abang Sampai Caleg RI

Haji Lulung berhenti dari jabatannya sebagai anggota DPRD DKI, untuk selanjutnya penguasa Tanah Abang itu mencadi caleg RI.


Teman Ahok Terbuka Jika Dipertemukan dengan Ma'ruf Amin

25 September 2018

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie (tengah), Relawan teman ahok, Amelia (kiri) dan Ketua DPP PSI Nova Rini (kanan) saat peluncuran aplikasi GoAhokPSI di Jakata, 31 Maret 2016. GoAhokPSI merupakan aplikasi layanan penjemputan KTP warga Jakarta untuk mendukung Cagub/Cawagub Ahok-Heru. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Teman Ahok Terbuka Jika Dipertemukan dengan Ma'ruf Amin

Politikus Golkar Nusron Wahid mengungkapkan rencananya untuk mempertemukan relawan Teman Ahok dengan cawapres Jokowi, Ma'ruf Amin.