Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sunny Tanuwidjaja Disebut Perantara Rp 30 M ke Teman Ahok  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Sunny Tanuwidjaja dan Basuki Tjahja Purnama. (youtube)
Sunny Tanuwidjaja dan Basuki Tjahja Purnama. (youtube)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pertanyaan Junimart Girsang dalam rapat dengan pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi di Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 15 Juni 2016, membuka babak baru penyidikan suap reklamasi. Politikus PDI Perjuangan ini menanyakan aliran uang Rp 30 miliar dari pengembang kepada Teman Ahok.

Menurut Junimart, uang itu dicairkan dari pengembang reklamasi dan diberikan kepada Teman Ahok melalui anggota staf khusus Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, Sunny Tanuwidjaja; dan Cyrus Network, lembaga survei. "Uang diberikan melalui Sunny dan Cyrus," kata Junimart. "Apakah KPK sudah memeriksa mereka? Kalau ini penyidikan dan KPK tak mau menjawab, tak apa-apa."

BACA: KPK Usut Tuduhan Rp 30 Miliar dari Pengembang ke Teman Ahok

Menanggapi pertanyaan itu, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan lembaganya tengah mendalami informasi itu dan pemimpin KPK akan segera menerbitkan surat perintah penyelidikan. "Kasus ini cukup besar dan terkait dengan kasus induknya, yaitu suap reklamasi," ujar Agus.

Menurut Agus, penyidik sudah memperoleh bukti awal dan arah informasi yang diperoleh penyidik pada tahun lalu tersebut. “Kami sedang menggali siapa di balik itu,” katanya.

Sunny sudah diperiksa KPK untuk bersaksi bagi tersangka suap reklamasi. KPK mencegahnya bepergian ke luar negeri karena percakapannya dengan Sugianto Kusuma alias Aguan, bos Agung Sedayu Group, tentang kontribusi tambahan reklamasi terekam penyidik KPK.

BACA: Diduga Dapat Dana dari Pengembang, Ini Jawaban Teman Ahok

Waktu pemeriksaan pada 18 Mei 2016, Sunny mengaku menjalin komunikasi dengan Aguan mengenai pengurangan kontribusi tambahan. Aguan memintanya menyampaikan hal itu kepada Gubernur Basuki alias Ahok. Ahok menolak dan mempertahankan kontribusi sebesar 15 persen dalam Rancangan Peraturan Daerah Tata Ruang Pantai Utara Jakarta.


Seusai pemeriksaan, Tempo bertanya kepada Sunny tentang aliran uang pengembang kepada Teman Ahok tersebut. Ia menyangkalnya. “Enggak ada itu,” kata dia. Hingga tadi malam, ia tak bisa dikontak untuk konfirmasi ulang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Cyrus Network didirikan Hasan Nasbi Batupahat. Menurut Singgih Widyastomo, pendiri Teman Ahok, Hasan memberi mereka pinjaman Rp 500 juta pada Juni 2015, sebulan setelah organisasi itu didirikan. Beberapa orang lainnya, menurut Singgih, juga memberikan uang melalui Hasan.

BACA: Dua Pendiri Teman Ahok Tertahan di Imigrasi Singapura

Uang tersebut, kata Singgih, sudah dikembalikan kepada Hasan secara bertahap. Teman Ahok kini sepenuhnya memakai hasil penjualan cendera mata untuk membiayai pengumpulan KTP dukungan buat Ahok. Karena itu, Singgih menyangkal telah menerima uang pengembang. “Silakan audit, kami sangat transparan,” katanya.


Hasan tak bisa dikontak untuk menjelaskan duduk perkara informasi yang diterima Junimart dan KPK. Direktur Cyrus Wahyudin Fahmi menanggapi pertanyaan Tempo. Namun, ia menolak percakapan dan penjelasannya dikutip sebagai konfirmasi.

Pengacara Aguan, Kresna Wasedanto, juga memilih tak menjelaskan informasi tersebut. Setelah mendengar pertanyaan konfirmasi dari Tempo, Rabu malam, ia memutuskan hubungan telepon dan tak menggubris panggilan berikutnya.

DEVY ERNIS | RIKY FERDIANTO

BACA JUGA
Ahok Lolos dari Jerat KPK, Ahmad Dhani: Ramalan Saya Benar
Sumber Waras Bebas Korupsi, Bambang Soesatyo: BPK yang Brengsek

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Partai Tujuan Kader PSI Setelah Hengkang, Rian Ernest sampai Michael Victor Sianipar

31 Januari 2023

Wakil Ketua DPW PSI DKI Rian Ernest di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. Tempo/Friski Riana
Partai Tujuan Kader PSI Setelah Hengkang, Rian Ernest sampai Michael Victor Sianipar

Sejumlah kader PSI justru hengkang menjelang kontestasi politik 2024. Michael Victor Sianipar ke Perindo, Rian Ernest dikabarkan ke Golkar. Ada apa?


Hengkang dari PSI Michael Victor Sianipar Berlabuh ke Perindo, Rian Ernest dan Lainnya ke Mana?

30 Januari 2023

Eks kader PSI Michael Victor Sianipar secara resmi menyatakan bergabung di Partai Perindo dalam acara deklarasi di kantor DPP Perindo di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Januari 2023./Dok. Pribadi Michael V. Sianipar
Hengkang dari PSI Michael Victor Sianipar Berlabuh ke Perindo, Rian Ernest dan Lainnya ke Mana?

Sejumlah kader keluar dari PSI. Kemudian mereke berlabuh ke partai lain seperti Victor Sianipar ke Prindo. Rian Ernest dan Tsamara Amany ke mana?


Mereka yang Hengkang dari PSI, Profil Tsamara Amany hingga Rian Ernest

19 Desember 2022

Wakil Ketua DPW PSI DKI Rian Ernest di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. Tempo/Friski Riana
Mereka yang Hengkang dari PSI, Profil Tsamara Amany hingga Rian Ernest

Sejumlah Kader PSI keluar partai: Tsamara Amany, Rian Ernest Tanudjaja, Michael Victor Sianipar, Surya Tjandra, dan Sunny Tanuwidjaja. Ini profilnya.


Selain Rian Ernest, Inilah Daftar Kader dan Politikus yang Lebih Dulu Mundur dari PSI

16 Desember 2022

Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest memenuhi panggilan Bareskrim Polri sebagai pelapor terkait video Potong Bebek Angsa PKI Fadli Zon, di Bareskrim Polri, Tanah Abang Jakarta Pusat, Jumat 12 Oktober 2018 /TEMPO-TAUFIQ SIDDIQ
Selain Rian Ernest, Inilah Daftar Kader dan Politikus yang Lebih Dulu Mundur dari PSI

Mundurnya Rian Ernest menambah daftar kader dan politikus PSI dengan nama besar yang mundur dari partai tersebut.


Rian Ernest Mundur dari PSI: Meski Berat, Ini Langkah yang Benar

15 Desember 2022

Wakil Ketua DPW PSI DKI Rian Ernest di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. Tempo/Friski Riana
Rian Ernest Mundur dari PSI: Meski Berat, Ini Langkah yang Benar

Rian Ernest, menyatakan mengundurkan diri dari PSI. Pernyataan ini diungkapkan Ernest melalui sebuah video yang diunggah di akun Facebooknya.


Empat Pentolan PSI Mundur, Dua Blak-blakan Dukung Anies

6 Desember 2022

Ketua DPW PSI Jakarta Michael Victor Sianipar dan wakilnya Rian Ernest saat melaporkan Ninoy Karundeng terkait tulisan yang menyinggung Ketua Umum PSI Grace Natalie ke Polda Metro Jaya Jumat 12 Juli 2019. TEMPO /TAUFIQ SIDDIQ
Empat Pentolan PSI Mundur, Dua Blak-blakan Dukung Anies

Ketua DPW PSI DKI Michael Victor Sianipar menambah daftar kader Partai Solidaritas Indonesia yang mundur


Sunny Tanuwidjaja Disebut Merapat ke Anies, PSI DKI: Itu Hak Politik Beliau

7 Juli 2022

Ketua PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar saat berkunjung ke Gedung Tempo untuk melakukan audiensi bersama redaksi Tempo pada Selasa, 7 Juni 2022. Kredit: TEMPO/Khory
Sunny Tanuwidjaja Disebut Merapat ke Anies, PSI DKI: Itu Hak Politik Beliau

Laporan Majalah Tempo menyebut salah satu pendiri PSI, Sunny Tanuwidjaja, menyokong Anies dan memberi masukan menghadapi Pemilu 2024


Jejak Sunny Tanuwidjaja: Dulu Pecah Kongsi dengan Ahok, Kini Merapat ke Anies

29 Juni 2022

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri), bersama Staff khususnya, Sunny Tanuwidjaja, menjadi saksi dalam sidang dengan terdakwa  Mohamad Sanusi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 5 September 2016. Jaksa Penuntut Umum KPK menghadirkan Ahok dan Sunny memberikan keterangan saksi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Jejak Sunny Tanuwidjaja: Dulu Pecah Kongsi dengan Ahok, Kini Merapat ke Anies

Sunny Tanuwidjaja mundur dari partai yang didirikannya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diduga berbeda pandangan soal Anies Baswedan


Sunny Tanuwidjaja Mundur dari PSI, Gara-gara Sokong Anies?

29 Juni 2022

Staf khusus Gubernur DKl Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Sunny Tanuwidjaja duduk di ruang tunggu Gedung KPK, Jakarta, 13 April 2016. Penyidik KPK meminta keterangan Sunny sebagai saksi dalam kasus dugaan suap pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) mengenai proyek Reklamasi Teluk Jakarta untuk tersangka Ketua Komisi D DPRD DKl, M. Sanusi dan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sunny Tanuwidjaja Mundur dari PSI, Gara-gara Sokong Anies?

Sunny Tanuwidjaja mundur dari jabatannya sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI. Kemunduran Sunny diduga berkaitan dengan sikap politiknya mendukung Anies Baswedan.


Dirayu Gabung PSI, Ahok: Saya Dipenjara Masih Kalian Manfaatkan

18 Februari 2020

Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, bersama calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan Wakil Sekjen Partai Solidaritas Indonesia Danik Eka, meluncurkan aplikasi Go Ahok 2, di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, 28 November 2016. TEMPO/Friski Riana
Dirayu Gabung PSI, Ahok: Saya Dipenjara Masih Kalian Manfaatkan

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan sempat dirayu oleh PSI agar bergabung ke partai itu. Padahal, dia masih di dalam penjara.