TEMPO.CO, Karawang - Seorang PNS menjadi korban pencurian dengan modus gembos ban di Karawang, Jawa Barat, Rabu, 15 Juni 2016. Kardjo Sudiatana, bagian tata usaha di Dinas Bina Marga dan Pengarian Kabupaten Karawang hanya bisa pasrah. Ia dan isterinya kecolongan duit sebanyak Rp 135 juta usai mengambil uang dari Bank.
Berdasarkan pengakuan Kardjo, ia dikelabui maling yang diduga menggembosi ban belakang mobilnya. Ia baru sadar jadi korban pencurian setelah memeriksa keadaan ban belakang mobil yang tiba-tiba kempes.
"Ketika itu, warga memberitahu jika kaca depan bagian kanan mobil saya pecah. Setelah diperiksa, tas berisi uang yang disimpan di dalam mobil hilang," ujar Kardjo, seusai laporan di Kantor Kepolisian sektor Karawang Kota, Rabu, 15 Juni 2016.
Menurut Kardjo, maling itu memancing dia dan isterinya untuk berada di bagian kiri belakang mobil. "Yang kempes ban belakang bagian kiri, sementara pelaku memecahkan kaca depan mobil bagian kanan," ungkap dia.
Isteri korban tampak terisak. Rupanya sebagian dari uang itu adalah hasil penjualan perhiasan milik isteri Kardjo. "Itu uang hasil dari penjualan emas dan uang pribadi saya," kata Kardjo.
Sebelum melakukan tarik tunai dari Bank Jabar Banten cabang jalan Kertabumi, kedua pasutri itu sempat menyambangi toko emas. Mereka berhasil menjual perhiasan senilai Rp 65 juta. "Di Bank BJB, korban ambil uang sebesar Rp 70 juta," ujar Kepala unit reskrim, Polsek Karawang Kota, Ajun Komisaris Mangunsong.
Saat olah tempat kejadian perkara, Mangunsong menduga, korban sudah diincar pelaku sejak mengambil uang dari Bank. "Dilihat dari jaraknya, kemungkinan ban digembosi sejak dari bank," ujar Mangunsong.
Ia menyayangkan, korban tidak meminta bantuan pengawalan setelah menarik uang dalam jumlah besar. "Padahal pihak bank biasanya menawarkan jasa pengawalan kepada nasabah yang narik uang dalam jumlah besar," kata dia. "Sayangnya hal itu tidak digubris, padahal jasa pengawalan itu gratis," tuturnya.
HISYAM LUTHFIANA