TEMPO.CO, Denpasar - Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Inf J. Hotman Hutahaean mengatakan program Bela Negara yang akan dilakukan di Bali menyasar organisasi kemasyarakatan (ormas).
Tujuannya, ucap Hotman, untuk meningkatkan kesadaran, hak, dan kewajiban warga negara. Hotman menjelaskan, pada dasarnya, anggota ormas membutuhkan pembinaan untuk memiliki kesadaran bela negara sesuai dengan Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945.
"Ormas yang akan diikutsertakan dalam kegiatan Bela Negara itu seperti Pemuda Bali Bersatu (PBB), Laskar Bali, dan Baladika," ujar Hotman saat jumpa media di Kodam IX/Udayana, Denpasar, Rabu, 15 Juni 2016. "Tidak ada materi pelatihan untuk penggunaan senjata api."
Hotman menuturkan pelatihan Bela Negara bagi PBB, Laskar Bali, dan Baladika sudah mendapatkan dukungan dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika. "Hal tersebut pernah diwacanakan Pangdam IX/Udayana kepada Gubernur Bali pada 4 Februari 2016," katanya.
Namun, hingga saat ini, ucap Hotman, pihaknya masih menunggu persetujuan Pemerintah Provinsi Bali. Terkait dengan anggaran, pihaknya juga masih membicarakannya dengan Pemprov Bali. "Biaya dari Pemerintahan Provinsi Bali. Ya, kan, masih menunggu perubahan anggaran," ucapnya.
Menurut Hotman, nantinya akan banyak anggota PBB, Laskar Bali, dan Baladika yang ikut dalam program Bela Negara. "Kami bekerja sama dengan Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri)," ujar Hotman. "Kesbangpol punya ide, gagasan. Kami yang menyelenggarakan."
BRAM SETIAWAN