TEMPO.CO, Semarang - Rob masih menganggu arus lalu lintas jalur Semarang-Demak atau sebaliknya, tepatnya di Jalan Kaligawe, Semarang. Kepala Seksi Informasi dan Observasi Stasiun Meteorologi Maritim Semarang Retno Widyaningsih memprediksi pada Juli mendatang, rob masih terbilang tinggi. “Puncaknya pada 5-14 Juli,” kata Retno di Semarang, Selasa, 14 Juni 2016.
Pada tanggal-tanggal itu, rob diprediksi dalam intensitas sekitar satu meter. Padahal, Hari Raya Idul Fitri tahun ini diperkirakan jatuh pada 6 atau 7 Juli. Retno menambahkan, pada 5-14 Juli, perlu diperhatikan. Karena pasang beberapa hari dengan nilai ketinggian 100 sentimeter. Adapun pada 24-26 Juli diperkirakan tinggi rob juga 100 sentimeter, tapi dengan intensitas tak terlalu lama.
Selama ini, Jalan Raya Kaligawe merupakan jalan nasional. Di jalan ini dekat dengan Terminal Terboyo, Semarang, yang merupakan terminal besar dan cukup lama beroperasi di Semarang. Jalan Kaligawe adalah penghubung utama Semarang-Demak hingga jalur Surabaya.
Dalam beberapa hari terakhir, rob juga menggenang di jalur tersebut. Akibatnya, terjadi kemacetan panjang. Kendaraan yang melintas harus perlahan, menerjang air rob. Selain itu, pengendara motor mau pun pengemudi mobil juga perlu khawatir karena kendaraannya akan melewati air laut yang asin sehingga membuat kendaraan mudah keropos.
Sejauh ini, pemerintah sudah mengerahkan jajarannya untuk menanggulangi rob. Satu di antaranya, menempatkan 2.400 karung berisi tanah dan pasir. Karung tersebut ditempatkan di tanggul beberapa sungai, seperti Kali Tenggang, Kali Banger, Kemijen, Kali Sringin, dan Terminal Terboyo.
Pengendara motor yang melintas di Jalan Kaligawe, Abdul Arif, menyatakan motornya sempat mati karena mesinnya kemasukan air. “Motor-motor pengendara lain juga banyak yang mati,” katanya. Setelah itu, Arif menuntun motornya ke pinggir dan berkali-kali menyetater, hingga sekitar setengah jam. “Setelah itu mesin bisa hidup lagi,” katanya.
ROFIUDDIN