TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu menggelar peringatan usia keempat pada Senin, 13 Juni 2016. "Kami menyampaikan terima kasih kepada lembaga lain yang membantu DKPP," kata Ketua DKPP Jimly Asshidiqqie saat memberi sambutan dalam acara peringatan empat tahun DKPP di kantor Bawaslu, Jakarta, Senin, 13 Juni 2016.
Saat ini, kata Jimly, tingkat kepercayaan terhadap pemilu di Indonesia semakin meningkat. Namun, kata Jimly, indeks demokrasi Indonesia masih tergolong rendah. Menurut Jimly, roh demokrasi ada pada penyelenggaraan pemilihan umum. Dengan pemilu, kata Jimly, siklus kekuasaan bakal berlangsung normal.
Ia menilai pemilu harus dipahami dengan fungsi sendiri karena berkaitan dengan penentuan lembaga legislatif dan eksekutif. "Komunitas penyelenggara pemilu harus ditempatkan terpisah dari tiga fungsi dan tidak bisa didikte tiga institusi tersebut."
Hadir pula dalam acara itu Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik, Ketua Bawaslu Muhammad, Ketua Komisi II DPR Lukman Edi, dan Ketua Ombudsman Amzulian Rivai.
Ia berharap empat tahun keberadaan DKPP sebagai lembaga baru yang berperan dalam penyelenggaraan pemilu bisa jadi model pembangunan etika berbangsa. "Jangan terlalu mengandalkan hukum. Di dunia beradab, hukum hanya mengapung di dunia etika," kata Jimly.
Dalam peringatan ini, DKPP meluncur dua buku Potret Pemilukada Serentak 2015 dan Annual Report 2016 DKPP RI. Acara ini bertepatan dengan Ramadan sehingga acara diselingi buka puasa bersama.
ARKHELAUS W.