TEMPO.CO, Jakarta -Pengamat terorisme Al Chaidar membenarkan keempat terduga teroris yang ditangkap di Surabaya adalah dari kelompok Sibghatullah. “Iya, di Surabaya itu pasti kelompok itu,” kata dia saat dihubungi Tempo, Sabtu, 11 Juni 2016.
Pada Jumat, 10 Juni 2016, juru bicara Markas Besar Polri, Brigadir Jenderal Agus Rianto mengatakan empat orang terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror termasuk dalam jaringan bernama Sibghatullah.
Keempat orang itu adalah Priyo Hadi Purnomo (PHP), BRN alias Jeffy (JF) alias F, Ferry Novendi (FN), dan S. Menurut Agus, kelompok Sibghatullah adalah kelompok baru yang terafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Chaidar mengatakan kelompok Sibghatullah tergolong baru. Menurut Chaidar, kelompok Sibghatullah terbentuk pada 2014. Kelompok itu beroperasi di wilayah Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Madura, dan Magelang.
Menurut Chaidar, kelompok Sibghatullah terbentuk setelah mereka lepas dari Jamaah Islamiyah. Sibghatullah, kata dia, juga disebut sebagai Neo Jamaah Islamiyah. Namun pada akhirnya kelompok itu bergabung dengan ISIS.
Chaidar menuturkan kelompok itu mulai aktif bergerak pada 2015 dengan menyebarkan propaganda yang mengarah ke radikal. “Motif mereka ingin melaksanakan jihad, tidak boleh putus-putus,” kata dia.
Chaidar mengatakan kelompok Sibghatullah belum menunjuk seorang pemimpin. Namun kelompok itu berkaitan dengan Abu Jandal. Salim Mubarok Attamimi alias Abu Jandal Al Yemeni Al Indunusi merupakan tokoh kunci dalam perekrutan pengikut ISIS di Malang. Kelompok itu pun kini menganggap Jamaah Islamiyah sebagai lawan.
DANANG FIRMANTO