TEMPO.CO, Lumajang - Utusan dari Konsulat Jenderal Swiss di Surabaya mendatangi posko SAR di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu, 11 Juni 2016. Kedatangannya berkaitan dengan kasus hilangnya Lionel Du Creaux, pendaki asal Swiss, di Gunung Semeru.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, John Kenedy, mengatakan utusan Konsulat Swiss bernama Christopel. Menurut John, pengiriman pegawai Konsulat itu ke Lumajang merupakan respons atas surat yang dia kirim pada Jumat, 10 Juni 2016, perihal hilangnya Lionel. "Swiss merespons positif dan mendukung pencarian Lionel," kata John melalui WhatsApp.
Perwakilan Swiss itu, John melanjutkan, akan berkoordinasi dan melihat langsung perkembangan di lapangan soal pencarian Lionel. Pencarian terhadap penyintas masih dilakukan hingga Sabtu. Lionel putus kontak sejak Jumat pekan lalu, 3 Juni 2016. Untuk memudahkan kegiatan pencarian, pendakian Semeru untuk sementara ditutup.
Lionel dan rekannya, Alice Guignard, berangkat dari Malang dan masuk ke Ranupani pukul 07.00 WIB. Mereka langsung menuju lokasi pendakian tanpa memberi tahu petugas di pos.
Pukul 10.22, keduanya tiba di Ranu Kumbolo dan melanjutkan perjalanan ke Kalimati pukul 11.55. Selanjutnya mereka mendaki Watu Gede sekitar pukul 14.01. Pukul 17.47 Alice tidak melanjutkan perjalanan karena tidak kuat dan kembali ke Kalimati.
Karena tidak tahu jalan, Alice tersesat ke arah Arcopodo. Di lokasi ini, Alice bertahan dan menunggu selama dua hari. Pada Senin, 6 Juni 2016, Alice ditemukan Heri Sumantri dari Tim Haspala Malang yang sedang memandu tamu. Alice ditemukan sekitar pukul 22.00 WIB setelah teriakannya minta tolong dan kebetulan didengar Heri.
DAVID PRIYASIDHARTA