TEMPO.CO, Yogyakarta - Salah satu calon independen Wali Kota Yogyakarta, Arif Nurcahyo, kehilangan pasangannya, calon Wakil Wali Kota Aki Adhisakti. Aki, yang dikenal sebagai arsitek, meninggal dunia dalam usia 62 tahun, Sabtu pagi, 11 Juni 2016.
"Beliau sempat sahur bersama sebelum meninggal. Tak ada tanda-tanda sakit," ujar putra kedua Aki, Wigardha Prabantara.
Padahal pasangan calon independen ini sudah mengumpulkan sekitar 2.000 kartu tanda penduduk (KTP) dari target 27 ribu KTP sebagai syarat minimal pencalonan pemilihan kepala daerah 2017.
Pasca-meninggalnya Aki, Arif belum tahu nasib pencalonannya untuk bertarung pada pilkada Kota Yogyakarta. "Saat ini masih berkabung, kami belum tahu. Tiga sampai tujuh hari ke depan saya putuskan sikap," ujarnya.
Arif yang saat ini berprofesi sebagai perwira menengah polisi dengan pangkat Komisaris Besar sudah mengajukan pensiun dini dari Markas Besar Kepolisian agar bisa maju dalam pilkada Kota Yogyakarta. Dia sempat mengikuti konvensi calon Wali Kota Yogyakarta yang digelar kelompok Jogja Indepenent (Join). Namun Arif kemudian mengundurkan diri dari konvensi dan tetap maju lewat jalur yang berbeda dengan menggandeng Aki Ahisakti.
Sebelum meninggal, Aki sempat membuat jingle kampanye bersama mantan drummer grup Koes Bersaudara, Nomo Koeswoyo.
Aki mengiringi dengan organ kala itu dan Nomo sebagai sparring-nya menciptakan lirik. "Jingle-nya sudah tercipta, judulnya 'Guyub Rukun' untuk kampanye pilkada nanti," ujar Arif.
PRIBADI WICAKSONO