TEMPO.CO, Jakarta – Dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar akan diputuskan mendukung atau tidak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017. Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan keputusan Rapimnas didasarkan pada hasil musyawarah Partai Golkar DKI Jakarta.
BACA: Adhyaksa Dault: Jakarta Harus Selamat dari Pemimpin Arogan
"Keputusan Musda itu yang akan menjadi acuan untuk disahkan di Rapimnas," kata Ketua Umum Golkar Setya Novanto di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 10 Juni 2016. Menurut Setya, Golkar masih memproses dan tidak terburu-buru membuat keputusan, sehingga menunggu masukan dari hasil Musda Golkar Jakarta sebagai bahan pertimbangan.
Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu II Partai Golkar, Roem Kono, mengatakan kader Golkar cukup mengenal sosok Ahok yang pernah menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dari Fraksi Golkar. "Ahok, meskipun ada kelemahan, tidak mengurangi dukungan Golkar kepadanya," kata Roem. "Pak Ahok itu sahabat saya. Kerjanya bagus, cuma perlu dipoles sedikit lagi etika berbicaranya."
BACA: Ahok: Ngapain Dengerin Orang Ngomong, Aku Lebih Tahu Ilmunya!
Ketua Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan hasil pembahasan Pengurus Harian Golkar menyepakati, Partai Golkar akan mendukung Ahok sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada pilkada serentak tahun 2017. "Kami sudah satu suara akan mendukung Ahok maju lagi di Pilgub DKI Jakarta," katanya.
Yorrys menambahkan, pada beberapa hari mendatang, Partai Golkar akan mengumumkan dukungan kepada Ahok untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. "Saat ini kami terus melakukan komunikasi politik dengan Ahok," katanya.
ANTARANEWS.COM
PANAS PILKADA DKI
Dukung Ahok, Hanura: Kader Kami Berbaur dengan Teman Ahok
Cerita Risma Soal Obrolan 3 Jam dengan Megawati