TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 13 kabupaten di Jawa Timur terkena dampak gelombang tinggi dan air laut pasang atau rob. Kabupaten-kabupaten itu berada di pesisir pantai utara dan selatan. "Sejak beberapa hari lalu, Jawa Timur memang dilanda rob," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Sudarmawan di kantornya, Jumat, 10 Juni 2016.
Daerah yang terkena rob dan gelombang tinggi itu adalah Tuban, Probolinggo, Gresik, Jember, Tulungagung, Banyuwangi, Jember, Pacitan, Trenggalek, Malang, Lumajang, Pamekasan, dan Blitar. Empat daerah yang paling parah adalah Lumajang, Probolinggo, Banyuwangi, dan Trenggalek.
Di Kabupaten Trenggalek, gelombang tinggi menerjang Pantai Prigi, Jokerto, dan Konang. Ketinggian ombak mencapai 7 meter. Ombak itu menyapu warung-warung di sekitar pantai hingga radius 100 meter. Gelombang tinggi tersebut juga merendam beberapa persawahan dan kebun.
BPBD Jawa Timur mencatat 10 hektare tanaman palawija gagal panen. Air juga sempat merendam akses jalan menuju Pantai Jokerto dengan ketinggian 60 sentimeter sehingga tidak bisa dilewati. "Tapi, kabar terakhir, air sudah surut dan jalan sudah bisa dilalui kembali."
Di Kabupaten Probolinggo, dua desa terdampak adalah Desa Randu Tata, Kecamatan Paiton, dan Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan. Banyak tambak bandeng dan garam terendam air. Permukiman warga juga terendam air dengan ketinggian 10-40 sentimeter.
Di Kabupaten Lumajang, gelombang tinggi dan banjir rob paling parah terjadi di Desa Tegalrejo, Kecamatan Tempursari. Ada sekitar 300 orang terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam banjir. "Mudah-mudahan airnya cepat surut."
Daerah yang terkena dampak gelombang tinggi dan rob sudah mendapat kiriman logistik berupa makanan dan minuman, seperti mi instan dan makanan kaleng. Pakaian dan obat-obatan akan didistribusikan menyusul. "Juga akan didistribusikan bantuan materi bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan."
EDWIN FAJERIAL