TEMPO.CO, Bandung - Perum DAMRI Cabang Bandung akan mulai menguji pengoperasian bus kota menggunakan jadwal tetap. Dengan skema ini, operasional bus DAMRI dipastikan tidak akan terlambat karena kedatangan dan kepergian sudah diatur sesuai waktu yang ditentukan.
"Jadi nanti kita tahu jadwal kedatangan bus jam berapa, sehingga kita tahu di shelter harus menunggu jam berapa," ujar General Manager Damri Cabang Bandung Indra Darmawan, Jumat, 10 Juni 2016.
Indra menjelaskan, pengujian sistem jadwal ini akan dilakukan pada tiga rute bus DAMRI. Tiga trayek tersebut adalah Cicaheum-Cibeureum, Cicaheum-Leuwi Panjang, dan Cibiru-Kebon Kalapa. "Uji coba akan dilakukan pada tanggal 15 Juni sampai 29 Juni," ujarnya.
Menurut Indra, pengoperasian bus DAMRI dengan skema terjadwal ini sebagai bentuk pelayanan prima angkutan perkotaan. Bus akan mulai beroperasi pukul 05.00 pagi dan dipastikan jarak antarbus adalah lima menit.
"Untuk rute Cicaheum-Cibeureum ada 23 unit bus yang dioperasikan, Cicaheum-Leuwipanjang ada 23 unit, dan Cibiru-Kebon Kalapa ada 24 bus. Jadi menunggu paling lama hanya dua menit," tuturnya.
Perbaikan lain yang dilakukan Perum Damri adalah pemberhentian bus yang sering sembarangan. Menurut Indra, nantinya bus hanya akan berhenti di halte. Sehingga penumpang tidak bisa naik atau turun bus di sembarang tempat.
"Kalau mau naik atau turun penumpang dari halte ke halte. Stop di mana saja juga tidak berhenti. Untuk mengawasi, nanti disebar petugas di sejumlah titik," ujarnya.
Selain itu, tiga rute bus yang menjalani uji coba jadwal dipastikan bakal menggunakan 70 unit bus baru bantuan dari pemerintah pusat. Tiap unit bus baru ini memiliki kapasitas 80 orang dengan perincian 30 tempat duduk dan 50 berdiri.
"Setelah uji coba, bus yang lama akan ditarik. Dengan adanya sistem ini diharapkan semua operasional bus akan mulai terjadwal," katanya.
PUTRA PRIMA PERDANA