TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan pertemuan antara dia, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 28 Mei 2016.
Selain mereka, pertemuan di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, itu ikut dihadiri Wakil Sekretaris Jenderal Erico Sotarduga. "Ahok yang ingin ketemu Ibu Mega," kata Djarot, Kamis malam, 9 Juni 2016.
Selama 2 jam lebih, sembari makan malam, mereka membahas berbagai hal, termasuk soal pemilihan kepala daerah 2017. "Kami ngobrol santai sambil makan," ujar Djarot.
SIMAK: Ahok Berjanji Tak Akan Tinggalkan Teman Ahok
Kepada Ahok yang telah memutuskan maju melalui jalur independen dengan menggandeng pegawai negeri Heru Budi Hartono, Megawati memberi wejangan. "Pak Ahok, kalau mau jalur independen silakan, tapi kalau lewat partai ada mekanismenya," kata Djarot menirukan ucapan Megawati.
Selain itu, Djarot menambahkan, Megawati menilai, kinerja pasangan Ahok-Djarot di Jakarta sudah bagus. Mendengar wejangan seperti itu, keduanya tak menjawab. "Ibu Mega itu enggak pernah maksa," ujar Djarot.
Ahok juga mengonfirmasi soal pertemuan itu. Ia berkukuh akan mengambil jalur perseorangan dalam pemilihan gubernur 2017. "Kami sudah ngumpulin satu juta (KTP), mau dibatalin bagaimana?" kata Ahok.
SIMAK: Hadiri Haul Taufiq Kiemas, Ahok Duduk Satu Meja dengan Mega
Megawati, kata Ahok, tidak pernah mendesak dia untuk kembali bersanding dengan kader partai PDIP, yang kini menjadi wakilnya, Djarot Saiful Hidayat. Namun, kata Ahok, Megawati sempat memberikan testimoni atas kinerjanya bersama Djarot.
"Bu Mega cuma bilang, 'kalian itu sudah baik berdua', begitu lho. Lalu, saya bilang, 'ini kan sudah telanjur bu'," ucapnya menirukan percakapan dengan Megawati.
ERWAN HERMAWAN | LARISSA HUDA
Baca juga:
Pilkada DKI: 3 Pemicu Ahok Bakal Kompromi dengan Partai
Begini Rencana Terduga Teroris Meledakkan Bom di Surabaya