TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional Sutopo Purwo Nugroho mengatakan 24 kabupaten dan kota di Indonesia dilanda banjir rob dan gelombang pasang.
Menurut Sutopo, daerah yang terletak di pesisir Jawa selatan merupakan yang terparah terkena dampak gelombang pasang tersebut. "Ratusan bangunan yang meliputi rumah, gazebo, warung, talud pantai, dan bangunan di pantai mengalami kerusakan," ucap Sutopo melalui keterangan resmi yang diterima Tempo di Jakarta, Kamis, 9 Juni 2016.
Daerah-daerah yang mengalami rob dan gelombang pasang adalah Kabupaten Kulon Progo, Gunungkidul, Bantul, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Pekalongan, Purworejo, Wonogiri, Semarang, Pacitan, Banyuwangi, Jember, Trenggalek, Malang, Tulungagung, Lumajang, Gresik, Tuban, Surabaya, Pemekasan, Probolinggo, dan Jakarta.
Di Lumajang, Jawa Timur, terdapat 300 orang yang mengungsi. Sedangkan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, sebanyak 891 orang mengungsi di sebelas titik pengungsian. Sekitar 5.937 rumah terendam rob di Kecamatan Tirto, Wiradesa, Wonokerto, dan Siwalan.
Fenomena gelombang tinggi dan rob masih berpotensi terjadi beberapa hari ke depan. Yang memperparah kondisi itu adalah gejala astronomi antara bumi, bulan, dan matahari yang berada dalam satu garis lurus yang mengakibatkan naiknya permukaan laut.
Menurut Sutopo, gejala ini bersamaan dengan terjadinya anomali positif tinggi muka air laut 15-20 sentimeter. Selain karena dua hal tersebut, kondisi ini diperparah dengan adanya penjalaran alun yang dibangkitkan dari pusat tekanan tinggi subtropis di barat daya Australia.
Sutopo mengimbau masyarakat selalu waspada. Masyarakat, termasuk nelayan, diimbau selalu waspada ketika beraktivitas di area pesisir pantai. "Wisatawan di pantai juga harus berhati-hati. Ikuti semua aturan yang ada," ujarnya.
ARKHELAUS W.