TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceriterakan perbincangannya dengan Guntur Soekarnoputra. Perbincangan dengan kakak sulung Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu berlangsung saat Ahok menghadiri acara haul atau peringatan tiga tahun wafatnya Taufiq Kiemas.
Haul diselenggarakan di rumah Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta. Menurut Ahok, banyak hal yang diperbincangkan di antara keduanya. Perbincangan pun berlangsung hangat.
Apa saja yang dikatakan Guntur? Menurut Ahok, ada sejumlah hal yang dikemukakan Guntur, yang diakui Ahok sangat membekas dalam ingatannya. Di antaranya Guntur menceriterakan, sewaktu dia aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), ayahnya, Presiden Sukarno, berpesan kepadanya untuk mengumpulkan anak muda yang revolusioner untuk mengguncang dunia.
"Kalau kumpulin seribu orang tua, waktu hanya habis buat mimpi," ucap Ahok menirukan penuturan Guntur saat ditemui wartawan di Balai Kota, Kamis, 9 Juni 2016.
Guntur juga memuji relawan Ahok yang dikenal dengan Teman Ahok. Guntur, ujar Ahok, menilai para relawan Ahok itu sebagai pemuda-pemudi yang militan dan revolusioner. Bahkan Guntur memberikan nasihat kepada Ahok terkait dengan relawannya tersebut. "Kamu harus perhatikan betul Teman Ahok itu. Itu nasihat beliau."
Dalam acara haul Taufiq Kiemas, rumah Megawati dipenuhi pejabat tinggi negara, termasuk Presiden Joko Widodo beserta jajaran Kabinet Kerja. Ahok meninggalkan rumah Megawati beberapa menit setelah Jokowi keluar.
LARISSA HUDA