TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menyindir cara calon Gubernur DKI inkumben, Basuki Tjahaja Purnama, yang tidak pernah mengajak berdialog warga tergusur secara langsung. "Gubernur harus gentleman turun sendiri," ucap Sandiaga saat blusukan di Kemayoran pada Selasa malam, 7 Juni 2016.
Sandiaga mengatakan seharusnya Ahok turun ke lapangan memimpin penggusuran. Sebelum itu, Ahok diharapkan mengutamakan dialog dan sosialisasi hingga warga bersedia digusur.
Warga memiliki hak mendapat informasi terkait dengan rencana penggusuran. Dia tidak menghendaki aksi main gusur tanpa dialog dengan warga. "Terus datangi warga setiap saat sampai mereka mau," ujarnya.
Warga juga diharapkan mendapat tempat tinggal baru, yakni rumah susun. Selain itu, Ahok diminta transparan dalam mengelola kawasan hasil penggusuran, termasuk memastikan tidak ada kepentingan pengembang terkait dengan rencana penggusuran tersebut.
Sandiaga sepakat penggusuran dilakukan untuk menata Jakarta agar lebih baik. Namun caranya harus lebih baik dengan mengajak berdialog warga setempat.
Dia juga menyinggung rencana penggusuran oleh pemerintah DKI Jakarta di Luar Batang. Menurut dia, sebaiknya penggusuran dilakukan seusai Lebaran. Dia berharap ada moratorium selama Lebaran ini.
Ahok juga diminta mengedepankan asas kemanusiaan dengan cara menampung aspirasi dan keinginan warga, termasuk terkait dengan ganti rugi rumah. Sandiaga tidak ingin penggusuran dilakukan secara serampangan tanpa mengindahkan aspek sosial, lingkungan, dan lain sebagainya.
AVIT HIDAYAT
Baca juga:
Pilkada DKI: Tiga Pemicu Ahok Bakal Kompromi dengan Partai
Kisah Kucing Bangunkan Jemaah untuk Salat Jadi Mendunia