TEMPO.CO, Brebes - PT Waskita Karya memastikan jalan tol Pejagan-Pemalang untuk sesi I dan II (Pejagan-Brebes Timur) sudah bisa dioperasikan pada 15 Juni nanti atau H-21 Lebaran. Penjabat Humas PT Waskita Karya Hendro Budiyanto mengungkapkan kepastian itu setelah berkoordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Sebelumnya, jalan tol yang menjadi bagian dari proyek Trans-Jawa itu rencananya akan dibuka pada Mei lalu. Tapi kemudian mundur menjadi awal Juni karena adanya penambahan pekerjaan di beberapa titik. Mundurnya jadwal operasional jalan tol itu karena belum ada rekomendasi dari BPJT. “Kami juga menyesuaikan dengan agenda Presiden yang rencananya akan meresmikan,” katanya, Selasa, 7 Juni 2016.
Menurut Hendro, mundurnya waktu peresmian justru akan menambah kesiapan jalan tol saat dioperasikan pada mudik Lebaran mendatang. Sebab, secara fisik, kata dia, jalan tol sepanjang 20 kilometer itu sudah sangat siap dilalui pemudik. “Sudah siap 100 persen,” tuturnya. Bahkan, pada masa mudik nanti, pintu keluar di Brebes barat yang saat ini masih dalam proses pengerjaan juga ditargetkan akan selesai.
Kepolisian Resor Brebes berencana menggunakan jalan tol Brebes Barat tersebut untuk mengurangi penumpukan kendaraan di pintu keluar Brebes Timur. Kepala Polres Brebes Ajun Komisaris Besar Luthfie Sulistiawan mengatakan akan menerjunkan 1.150 personel untuk mengamankan arus mudik di Brebes. Mereka akan ditempatkan di beberapa titik, termasuk di sejumlah pintu keluar jalan tol yang menjadi pusat penumpukan kendaraan, termasuk di Brebes Timur dan Brebes Barat.
Titik kemacetan saat arus mudik Lebaran nanti diprediksi akan bergeser ke pintu keluar jalan tol Brebes Timur. Menurut Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto, para pemudik lebih memilih meneruskan perjalanan hingga Brebes Timur, tanpa keluar di pintu tol Pejagan, yang tahun lalu menjadi titik kemacetan.
Agung mengatakan kemacetan di titik ini juga dimungkinkan karena jarak pintu keluar jalan tol Brebes Timur menuju pertigaan jalan Pantura sangat dekat, yakni hanya 1,5 kilometer. Bisa diperkirakan akan terjadi antrean kendaraan yang bakal merembet hingga pintu keluar tol.
Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Tengah Komisaris Besar Herukoco mengatakan pihaknya sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan di titik tersebut. Yakni pola lawan arus dari arah barat menggunakan tiga lajur dengan memanfaatkan satu lajur dari arah timur. “Jika terjadi kemacetan 5-10 kilometer, kami berlakukan contra-flow,” katanya.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ