MEDINAH – Asda II Pemprov Jabar Deny Juanda Puramidaja menyatakan, museum Nabi Muhammad akan direplikasi di lantai dasar Mesjid Provinsi Jawa Barat yang rencananya dibangun dengan konsep terapung di Gedebage, Bandung.
"Kami berkunjung ke museum di Madinah dan Mekah adalah untuk mengetahui secara rinci tentang latar belakang, makna, dan pilihan strategi perwujudan museum. Sehingga tercipta proses pembelajaran bagi masyarakat dunia untuk lebih mengagumi kekuasaan Allah SWT," kata Deny ketika melakukan studi banding bersama rombongan Pemprov Jabar ke Museum Asmaul Husna, Madinah, Arab Saudi pada Sabtu, 4 Juni 2016 siang waktu setempat.
Baca Juga:
Peserta rombongan antara lain, arsitek dan dosen ITB, Baskoro Tedjo, serta Bayu Wahyudin (alumni ITB dari Tim Perencanaan Mesjid Terapung Gede Baray. Di sana mereka diterima oleh Husna Mufassir, Pembimbing Museum Asmaul yang juga mahasiswa Indonesia di Universitas Islam Madinah.
Hasil kunjungan kerja itu akan mereplikasi museum sebagai bagian dari fasilitas masjid di areal seluas 21 hektare. Selain masjid, di atas lahan itu dibangun pula museum. Dengan ukuran bangunan 99x99 meter, persegi, masjid ini dapat memuat 50 ribu jamaah.
Menurut Husna, studi museum juga bisa menjadi inspirasi dan rujukan dalam menyusun kerangka acuan kerja serta belajar model pemanfaatan museum sebagai tempat belajar.
Baca Juga:
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan, pembangunan masjid terapung di atas danau buatan di Gedebage akan dimulai bersamaan dengan hari jadi Provinsi Jawa Barat pada 19 Agustus, 2016. Nama masjid yakni Al-Jabbar. "Sengaja dipillih nama itu karena mirip dengan singkatan “Jawa Barat”, juga ilmu matematika aljabar, " kata Aher beberapa waktu lalu.
Pembebasan lahan dan pembangunan fisik masjid yang dirancang selesai dibangun dalam waktu 2 tahun itu menelan anggaran sekitar Rp 500 miliar.(*)