TEMPO.CO, Surabaya - PT Pertamina (Persero) meningkatkan stok elpiji berukuran 3 kilogram untuk mengantisipasi peningkatan permintaan selama Ramadan dan menjelang Lebaran. Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V mempersiapkan tambahan hingga 13 persen dari rata-rata penyaluran normal harian di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.
“Alokasi elpiji 3 kilogram akan ditambahkan 4 persen pada bulan Juni dan 13 persen pada bulan Juli, dari rata-rata pasokan normal," kata Area Manager Communication and Relation, Heppy Wulansari, melalui siaran pers, Senin, 6 Juni 2016. Heppy mengatakan, berdasarkan data tahun sebelumnya, kebutuhan masyarakat terhadap produk elpiji, terutama tabung melon, pasti meningkat.
Selain penambahan pasokan, Pertamina memastikan harga jual elpiji bersubsidi tersebut sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang berlaku di wilayah masing-masing, yakni yang dijual di pangkalan elpiji resmi maupun lembaga penyalur resmi Pertamina lainnya, seperti SPBU atau gerai modern.
“Kami pastikan harga jual elpiji 3 kilogram bersubsidi di lembaga penyalur resmi Pertamina sesuai dengan HET yang ditetapkan," ujar dia. Hingga kini, jumlah pangkalan elpiji Pertamina di wilayah MOR V adalah 26.179 unit, sedangkan untuk SPBU yang menjual elpiji sebanyak 586 stasiun dan gerai modern sebanyak 781 outlet.
Heppy menambahkan, masyarakat dapat melaporkan kecurangan harga elpiji bersubsidi yang tak sesuai dengan aturan. ”Kami mengharapkan peran aktif masyarakat dapat melaporkan kepada kami melalui Contact Pertamina jika menemukan harga yang tidak sesuai dengan HET di lembaga penyalur resmi Pertamina. Bukan pengecer," tuturnya.
Masyarakat bisa melaporkan kepada Contact Pertamina di nomor 1500-000 atau melalui SMS di 08159500000 dan e-mail di pcc@pertamina.com.
ARTIKA RACHMI FARMITA