TEMPO.CO, Jakarta - Musikus Ahmad Dhani kini tak lagi berpikir maju menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Ia mengatakan lebih memilih menjadi demonstran ketimbang menjadi calon gubernur. "Demo tidak produktif untuk jadi gubernur, tapi saya lebih milih demo daripada jadi calon gubernur," katanya di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 6 Juni 2016.
Dhani mengatakan unjuk rasa yang gagal ia langsungkan di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu pada pekan lalu tidak terkait dengan pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017. Aksi tersebut digagalkan polisi dengan menahan mobil pengangkut peralatan musik milik Dhani karena dianggap mengganggu kepentingan umum.
Menurut Dhani, aksi yang ia lakukan murni untuk menyuarakan pendapat menentang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang dianggapnya sudah keterlaluan. Dhani pun berjanji akan tetap mengusung aksi unjuk rasa jika sudah memegang izin dari kepolisian.
"Masih dirapatkan. Rencananya ada konser juga, Dul malah mau ikut," katanya.
Dhani selama ini berkampanye menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Ia bahkan sudah beberapa kali bertemu dengan bakal calon lain, seperti Yusril Ihza Mahendra. Dhani mengaku didukung Partai Kebangkitan Bangsa pimpinan Muhaimin Iskandar.
Menurut Dhani, hingga saat ini belum ada pembatalan pencalonan oleh Muhaimin. “Karena cuma dia (Muhaimin) yang bisa menyuruh saya mundur,” ucapnya.
INGE KLARA SAFITRI