Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BIN Diminta Cari Penyebar Isu Komunis

image-gnews
Tentara mengamankan pemuda yang mengenakan kaus bergambar Palu Arit di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, 27 Mei 2016. Pemuda mengenakan kaos berlambang Partai Komunis Indonesia  saat berbelanja di pasar Ciputat. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Tentara mengamankan pemuda yang mengenakan kaus bergambar Palu Arit di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, 27 Mei 2016. Pemuda mengenakan kaos berlambang Partai Komunis Indonesia saat berbelanja di pasar Ciputat. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Iklan

TEMPO.CO, Blitar -Wakil Sekretaris DPP PDIP Ahmad Basarah meminta Badan Intelijen Negara (BIN) menyelidiki penyebar munculnya isu komunis akhir-akhir ini. Ini untuk memastikan isu tersebut bukan skenario politik yang dihembuskan pihak tertentu.

Basarah mengatakan saat ini pengurus PDIP meneliti latar belakang munculnya isu komunis secara masif di sejumlah daerah. Menurut dia, secara teoritis negara komunis di dunia telah runtuh. Bahkan Cina yang kerap dituding sebagai negara komunis sudah berubah menjadi sangat kapitalistik. “Komunisme dalam pengertian anti Tuhan sudah tidak relevan lagi dalam perkembangan global,” kata Basarah kepada Tempo di Blitar, Jumat 3 Juni 2016.

Dia menegaskan negara dalam hal ini Badan Intelejen Negara (BIN) harus mengungkap aktor di belakangnya untuk mengetahui akar persoalan sekaligus mengidentifikasi motif. Apakah ini murni komunis atau isu politik untuk kepentungan tertentu.

Dia juga mengkritik sikap TNI yang bereaksi keras terhadap komunisme dan mengabaikan ancaman lain terhadap idiologi Pancasila. Ancaman yang dimaksud adalah khilafah dunia yang mulai dihembuskan kelompok Islam radikal untuk mencoba mengganti falsafah negara. “Kalau kawan-kawan TNI menolak komunisme, ancaman khilafah dunia juga harus diwaspadai.”

Menurut Basarah, khilafah dunia juga tak kalah berbahaya dengan komunisme dalam konteks mengganti idiologi Pancasila. Sebab idiologi ini menafikan keberadaan agama lain yang tumbuh di Indonesia dan memaksakan kehendak untuk mendirikan negara di dalam negara. TNI sebagai kekuatan pertahanan dan keamanan dituntut bersikap tegas menghadapi kekuatan ini sebagaimana bersikap pada komunis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kritikan itu disampaikan Basarah menyikapi Simposium Anti PKI yang digagas sejumlah purnawirawan jenderal sebagai tandingan Simposium 1965 beberapa waktu lalu. Sejak itu konfrontasi antara TNI dan bekas simpatisan PKI mulai memanas disusul gerakan merazia buku kiri sebagai upaya meminimalisir bangkitnya komunis baru.

Pandangan yang sama disampaikan Komandan Bantuan Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama Kabupaten Blitar, Imron Rosadi yang mencurigai adanya upaya membangkitkan kembali isu komunis untuk kepentingan tertentu. Kelompok ini dengan sengaja memprovokasi korban peristiwa 1965 baik di kalangan PKI maupun NU untuk menimbulkan kegaduhan politik. “Ini mengancam rekonsiliasi cultural yang sudah terbangun di daerah seperti Blitar yang menjadi basis PKI,” kata Imron.

Hal senada disampaikan Ketua Gerakan Pemuda Anshor Kabupaten Kediri Munasir Huda yang menganggap kedua belah pihak yakni NU dan PKI sebagai korban kejahatan politik. Karena itu dia menolak segala bentuk adu domba untuk memanaskan situasi.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Sita Bendera Berlogo Palu Arit di Kafe Garasi 66

29 September 2017

Warga nonton bareng (nobar) pemutaran film pengkhianatan G30S/PKI di Lapangan Hiraq Lhokseumawe, Aceh (23/9) malam. Nobar pengkhianatan G30S/PKI yang diperintahkan Panglima TNI kepada jajaran TNI diseluruh daerah di Indonesia itu bertujuan mengingatkan ke
Polisi Sita Bendera Berlogo Palu Arit di Kafe Garasi 66

Meski pemiliknya menyatakan tak bertujuan menyebarkan komunisme dengan memasang bendera berlogo palu arit aparat tetap memintanya mencopot


Jokowi: Tunjukkan di Mana Ada PKI, Detik Ini Juga Saya Gebuk!

3 Juni 2017

Presiden Joko Widodo (dua kanan) didampingi Gubernur Jatim Sukarwo (kiri) dan Asisten Personalia (Aspers) Kasal Laksamana Muda TNI Karma Suta (kanan) meresmikan SMAN Taruna Nala di Malang, Jawa Timur, 3 Juni 2017. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Jokowi: Tunjukkan di Mana Ada PKI, Detik Ini Juga Saya Gebuk!

Jokowi tidak terima dirinya dikait-kaitkan dengan PKI, apalagi dituding melindungi komunisme.


Soal Logo Palu Arit, Fadli Zon Sependapat dengan Rizieq

25 Januari 2017

Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Front Pembela Islam Rizieq Shihab ketika melakukan audiensi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 11 Januari 2017. ANTARA FOTO
Soal Logo Palu Arit, Fadli Zon Sependapat dengan Rizieq

Fadli Zon mengaku sependapat dengan Rizieq Syihab soal adanya gambar mirip palu-arit pada logo Bank Indonesia di mata uang Rp 100 ribu.


Kenakan Kaus Palu-Arit, Pemuda di Yogya Ditangkap Polisi

26 Desember 2016

Seorang pemuda di Yogyakarta diperiksa polisi karena mengenakan kaus bergambar palu arit, Sabtu, 24 Desember 2016. (Istimewa)
Kenakan Kaus Palu-Arit, Pemuda di Yogya Ditangkap Polisi

Pemuda tersebut membeli kaus bergambar palu-arit produksi Bandung itu pada tahun lalu.


Ada Gambar Palu-Arit, Petugas Copot Beberapa Baliho IM3  

3 Oktober 2016

Baliho IM3 yang dipasang di sejumlah titik Jakarta Selatan dicopot polisi karena menggunakan gambar palu arit. Foto : Istimewa
Ada Gambar Palu-Arit, Petugas Copot Beberapa Baliho IM3  

Baliho tersebut tersebar di empat titik di Jakarta Selatan, salah satunya di Jalan Lenteng Agung.


Buku Komunis Beredar, Polisi Periksa Ikatan Penerbit  

3 Oktober 2016

Seorang pemuda mengenakan kaus bergambar Palu Arit yang menjadi lambang Partai Komunis Indonesia di Ciputat, Tangerang Selatan, 27 Mei 2016. Ia diserahkan ke pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Buku Komunis Beredar, Polisi Periksa Ikatan Penerbit  

Polisi tidak ingin buru-buru menetapkan seseorang sebagai tersangka.


Datangi Menteri Luhut, Ketua FPI Rizieq Shihab Sampaikan Hal Ini

3 Juni 2016

Muhammad Rizieq Syihab. TEMPO/Imam Sukamto
Datangi Menteri Luhut, Ketua FPI Rizieq Shihab Sampaikan Hal Ini

Rizieq datang seusai memimpin iring-iringan massa menyuarakan anti-PKI.


AJI Kecam FPI yang Intimidasi Jurnalis di Simposium Anti-PKI

3 Juni 2016

Ketua AJI Bandung Adie Marsiela berorasi saat menggelar aksi peringatan World Press Freedom Day di depan Polrestabes Bandung, Jawa Barat, 3 Mei 2016. Peserta aksi mengutuk segala tindak kekerasan terhadap jurnalis oleh semua pihak, menghentikan impunitas dan pengusutan kasus kekerasan pada jurnalis, serta tuntutan pada Polda Jawa Barat untuk mengklarifikasi dan pencabutan ancaman terhadap jurnalis peliput kerusuhan Banceuy oleh Brimob Polda Jabar. TEMPO/Prima Mulia
AJI Kecam FPI yang Intimidasi Jurnalis di Simposium Anti-PKI

AJI Jakarta meminta pelaku pengusiran dan intimidasi atas jurnalis diproses secara hukum karena melanggar UU Pers.


Ansor Protes Dicatut Panitia Simposium Anti-PKI  

3 Juni 2016

Anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU). TEMPO/Seto Wardhana
Ansor Protes Dicatut Panitia Simposium Anti-PKI  

Gerakan Pemuda Ansor menyampaikan protes karena nama dan logo organisasinya ikut dicantumkan.


Heboh PKI Bangkit, Cerita Luhut Soal Kuping dan Mata  

3 Juni 2016

Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan saat dilantik sebagai komisioner Kompolnas oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Mei 2016. TEMPO/Subekti.
Heboh PKI Bangkit, Cerita Luhut Soal Kuping dan Mata  

Luhut tak mempersoalkan jika rekomendasi simposium di Balai Kartini bertentangan dengan rekomendasi simposium pada April.