Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gelar Science Fair, FAO Rayakan Hari Kacang-kacangan 2016

image-gnews
Para siswa Sekolah Cikal Amri, Cipayung, Jakarta membuat karya seni dengan bahan dasar kacang-kacangan dalam
Para siswa Sekolah Cikal Amri, Cipayung, Jakarta membuat karya seni dengan bahan dasar kacang-kacangan dalam "Science Fair International Year of Pulses 2016" di Jakarta, 2 Juni 2016. (Foto: FAO Jakarta)
Iklan

TEMPO.COJakarta - Mungkin belum banyak yang tahu bahwa Perserikatan Bangsa-bangsa, lewat resolusi 6/2013, menetapkan 2016 sebagai Tahun Kacang-kacangan Internasional.

Inisiatif terhadap penetapan tersebut datang dari Pakistan dan Turki, yang menyatakan kacang-kacangan memegang peranan penting dalam menghadapi tantangan keamanan pangan dan perubahan iklim yang sekaligus berkontribusi pada pasokan sumber makanan yang seimbang dan sehat.

“Sudah tiba saatnya bagi kita kembali dan mempromosikan kekayaan serta keberagaman Indonesia melalui berbagai jenis masakan berbahan kacang-kacangan. Kacang-kacangan terbukti sebagai sumber nutrisi penting, menyehatkan, dan murah,” kata Jiwon Rhee, Associate Professional Officer di Perwakilan Badan Pangan Dunia (FAO) di Indonesia, Kamis, 2 Juni 2016.

Masyarakat Indonesia, terutama mereka yang tinggal di kawasan timur, mengkonsumsi kacang-kacangan sebagai bagian dari makanan pokok mereka. Di Nusa Tenggara Timur, catemak jagung merupakan makanan pokok tradisional yang dibuat dari jagung dan kacang-kacangan.

Dalam rangka merayakan Tahun Kacang-kacangan Internasional, FAO Indonesia mengadakan “Science Fair on International Year of Pulses 2016”. Acara tersebut berisi kegiatan sains dalam mengolah kacang-kacangan, termasuk workshop, untuk membuat tempe, hidroponik, lomba masak, lomba poster digital, dan membuat karya seni dengan bahan dasar kacang-kacangan.

Salah seorang peserta, Aisha, 12 tahun, kelas VI Sekolah Cikal, mengatakan Science Fair ini membuka matanya tentang pentingnya kacang bagi kesehatan serta bagian dari solusi untuk menghadapi perubahan iklim.

“Saya kira ini bagus sekali, saya jadi mengerti bahwa kacang dapat menjadi solusi bagi banyak permasalahan di dunia, seperti kelaparan, dan kacang juga bernilai gizi tinggi. saya jadi tertarik makan kacang,” tuturnya. 

Kacang-kacangan merupakan sumber protein yang murah. Sebagai salah satu komponen makanan utama, protein dari kacang-kacangan jauh lebih murah ketimbang protein hewani. Petani kecil yang menanam kacang-kacangan juga dapat menjual panen mereka ke pasar atau mengolahnya lebih dulu untuk kemudian dijual sebagai sumber penghasilan.

Sebagai salah satu sumber utama bahan makanan, kacang-kacangan memiliki banyak nutrisi penting yang bermanfaat bagi kesehatan karena kandungan protein dan asam amino esensialnya yang tinggi serta sebagai sumber karbohidrat kompleks, vitamin, dan mineral.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun jumlah penduduk yang mengalami masalah kekurangan gizi terus menurun dari tahun ke tahun, saat ini diperkirakan ada 800 juta orang di seluruh dunia yang masih dibayangi masalah kelaparan dan sekitar 20 juta di antaranya tinggal di Indonesia.

Ketahanan pangan dan nutrisi telah dinyatakan sebagai kunci dari tujuan pembangunan internasional dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 2 dari Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Karena 2016 merupakan tahun pertama implementasi agenda tersebut, IYP akan mengaitkan kontribusi kacang-kacangan terhadap target-target utama dalam SDG 2, khususnya terkait dengan pangan, malnutrisi, penghasilan masyarakat kecil, dan pertanian berkelanjutan.

Mengenalkan kacang-kacangan sebagai bagian dari komponen pertanian dapat menjadi kunci terhadap tantangan ketahanan pangan dan perubahan iklim. Sistem wanatani yang memasukkan komponen kacang-kacangan, misalnya kacang gude (pigeon peas), yang ditanam bersamaan dengan tanaman lain, dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan petani dan menambah sumber penghasilan.

Sistem wanatani juga mampu menghadapi perubahan iklim yang ekstrem karena kacang-kacangan merupakan jenis tanaman yang lebih tangguh dan membantu menyuburkan tanah. Kacang-kacangan juga dapat beradaptasi dengan perubahan iklim dan membantu memitigasi perubahan iklim.

Diperkirakan, secara global, 190 juta hektare tanaman kacang-kacangan menyumbang 5-7 juta ton nitrogen dalam tanah. Tanaman kacang-kacangan dapat membantu memperbaiki kadar nitrogen dalam tanah sehingga mengurangi kebutuhan pupuk, baik organik maupun sintesis, sehingga turut mengurangi emisi rumah kaca.

“Kacang-kacangan baik untuk tubuh kita, bermanfaat bagi petani, dan memberikan dampak positif bagi lingkungan. Kacang-kacangan akan memiliki peran penting bagi masa depan kita secara berkelanjutan,” kata Jiwon Rhee.

NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

13 hari lalu

Penjelasan Jokowi Soal Presiden Cawe-cawe Jelang Pemilu 2024
Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.


Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

45 hari lalu

Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut melepaskan hiu bambu bergaris coklat ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. Para peneliti pekan lalu melepaskan 40 hiu bambu berpita coklat, berusia antara 2 dan 3 bulan, di terumbu karang buatan yang dibuat khusus pada kedalaman 18 meter (60 kaki). REUTERS/Kriengkrai Attanartwong
Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.


Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

49 hari lalu

Pelampung (buoy)  air dangkal dapat mendeteksi gerakan kecil dan perubahan dasar laut yang sering merupakan pertanda bahaya alam seperti gempa bumi, gunung berapi, dan tsunami. Kredit: University of South Florida
Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Presiden Jokowi menunjukkan SK Perhutanan Sosial & Adat dalam puncak Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan (Festival LIKE) di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Senin, 18 September 2023. Festival LIKE merupakan rangkuman akumulasi kerja Presiden pada bidang Lingkungan Hidup, Iklim, Kehutanan, dan Energi, khususnya energi terbarukan.  TEMPO/Subekti
Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)


Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Ketua Umum Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Whasfi Velasufah (kiri) dan Koordinator Hubungan International IPPNU Sururoh Uthman (kanan). Foto: Istimewa
Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB


Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Wanita Afghanistan menghadiri peresmian perpustakaan wanita di Kabul, Afghanistan, 24 Agustus 2022. REUTERS/Ali Khara/File Foto
Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.