INFO NASIONAL - Gubernur Banten Definitif Rano Karno mengatakan, Pemerintah Provinsi Banten bersama pemerintah kabupaten/kota akan sangat bersungguh-sungguh menjamin kelancaran bisnis para investor di Banten.
"Pada kesempatan ini juga saya harapkan saudara dapat menginformasikan kepada rekan dan mitra bisnis saudara untuk berinvestasi di Banten, yang selalu terbuka, ramah, mudah, dan menguntungkan selaras dengan motto kami yaitu "Berinvestasi di Banten, Satu Gerbang Sejuta Peluang"," ujar Gubernur Banten Rano Karno saat menyampaikan kata sambutan dalam Forum Investasi Corner 2016 di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis, 2 Juni 2016 malam.
Baca Juga:
Gubernur Rano mengatakan, motto investasi tersebut mengandung arti bahwa Banten merupakan pilihan lokasi yang sangat strategis karena di provinsi yang telah berusia 16 tahun ini, para investor akan mendapatkan kemudahan bersama, jaminan keamanan, ketersediaan infrastruktur dan energi, serta akses distribusi dan logistik dengan berbagai macam pilihan peluang sektor bisnis yang akan menguntungkan.
Gubernur Banten berharap, melalui Forum Investor Corner 2016 ini akan terbangun sinergi antara dunia usaha, pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan daya saing dan kemandirian ekonomi nasional sebagaimana tertuang dalam Program Nawacita dan Trisakti.
Saat ini Provinsi Banten menduduki peringkat empat PMA (penanaman modal asing) dan peringkat enam PMDN secara nasional. "Dan yang lebih menggembirakan lagi pada Triwulan I 2016 meningkat menjadi peringkat tiga PMA dan peringkat ke-4 PMDN," ujar Gubernur Rano.
Baca Juga:
Penyelenggaraan Penanaman Investasi di Banten telah dilakukan secara satu terpadu satu pintu sehingga memudahkan para investor mendapatkan perijinan. Bahkan di awal 2016, Presiden RI Joko Widodo sudah mencanangkan Program Kemudahan Investasi Lengkap Konstruksi (KLIK). Ada tiga kawasan industri di Provinsi Banten yang menyelenggarakan Program KLIK, yaitu Kawasan Industri Modern Cikande, Kawasan Krakatau Industri Estate Cilegon (KIEC), dan Kawasan Industri Terpadu Multi Nabati Asahan.
Menurut Gubernur Rano, ada dua substansi Industri yang menjadi unggulan di Provinsi Banten, yaitu industri kimia dan industri logam. Dua sektor lainnya juga mulai tumbuh yaitu pariwisata dan properti.
Secara umum, infrastruktur dasar sudah memadai, hanya akses ke kawasan industri dan bandara di wilayah Banten Selatan yang belum tersedia. "Saya Optimis hal ini dapat segera diatasi setelah pemerintah pusat menerbitkan Perpres Nomor 3 Tahun 2016 yang menetapkan 12 proyek strategis nasional di Banten," ujar Gubernur.
Sebenarnya tidak ada hambatan spesifik di Banten, tapi memang ada Jamnagar seperti di provinsi-provinsi lain, yaitu pembebasan lahan untuk proyek-proyek pemerintah. “Tapi hal ini secara regulasi dan secara kondusif terus kita upayakan solusinya,” kata Rano.
Di 2015, nilai investasi di Banten sebesar Rp 45 triliun, terdiri dari Rp 35 trilun PMA dan Rp 10 triliun PMDN. Hal ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan Tahun 2014 yang mencapai Rp 36 triliun. Adapun realisasi investasi pada Triwulan 2016 mencapai Rp 16 triliun.
Untuk memacu pertumbuhan nilai investasi yang masuk ke Banten yang ditargetkan mencapai Rp 50 triliun pada 2016, Pemerintah Provinsi Banten saat ini sedang menjalin menjalin kerja sama investasi dengan Australia untuk pembangunan Pelabuhan Agro Terpadu di Bojonegara, Kabupaten Serang. "Dengan dibangunnya Pelabuhan Bojonegara, diharapkan akan memacu pertumbuhan ekonomi khususnya sektor agrobisnis dan kelautan terutama di wilayah Banten Selatan," kata Gubernur Rano.