TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono mengatakan gempa yang terjadi di Padang kemarin bisa saja diakibatkan adanya patahan baru atau sesar lama yang aktif kembali.
Menurut lelaki yang akrab dengan sapaan Mbah Rono itu, gempa yang berpusat di pesisir selatan Sumatera Barat tersebut bukan suatu fenomena yang aneh. Daerah Sumatera memang rawan gempa. “Itu sudah biasa,” katanya saat dihubungi Tempo, Jumat, 3 Juni 2016.
Mbah Rono menjelaskan, di perairan Sumatera memang ada patahan yang terkenal, yaitu Sesar Semangko, yang dapat memicu gempa di darat. Sesar itu pun dapat memicu terjadinya bencana, tidak hanya akibat adanya patahan baru.
Dia mengatakan bencana alam yang akrab di Sumatera adalah tanah longsor bila musim hujan serta letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat, termasuk gempa bumi, baik di darat maupun di laut.
Itu sebabnya, menurut Mbah Rono, yang paling penting ialah pemerintah daerah dan pusat seharusnya memfasilitasi masyarakat di Sumatera Barat yang akrab dengan bencana gempa. “Misalnya, perlu ada peraturan daerah tentang bangunan tahan gempa,” ujar Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Mbah Rono menilai masyarakat di Sumatera sudah tangguh dan terbiasa menghadapi berbagai bencana alam, baik gempa bumi dengan atau tanpa patahan baru maupun bencana lain. “Tinggal bagaimana pemerintah fasilitasi ketangguhan mereka," ucapnya.
Mbah Rono meminta masyarakat terus diberi bekal cara menghadapi bencana besar. Selain itu, harus didukung mitigasi bencana yang baik dari pemerintah daerah dan pusat. Alasannya, banyak titik gempa yang berada tidak jauh dari permukiman warga. “Juga banyak warga yang menetap di dekat Gunung Marapi,” tuturnya.
Gempa dengan kekuatan 6,5 skala Richter terjadi pada Kamis, 2 Juni 2016, pada pukul 05.56 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat gempa terjadi di 2,29 Lintang Selatan dan 100,46 Bujur Timur, tepatnya 70 kilometer barat daya pesisir selatan Sumatera Barat.
Getaran gempa tidak hanya dirasakan sebagian warga di Sumatera Barat, tapi juga hingga di Provinsi Bengkulu, Jambi, dan Riau.
AHMAD FAIZ