TEMPO.CO, Banjarmasin - Ada yang menarik dalam pemeriksaan dua anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarmasin yang melakukan tindakan tak senonoh terhadap anak perempuan di bawah umur berinisial NAS, 15 tahun.
M. Fadeli dan Amrullah, dua anggota Satpol PP itu, dicokok di tempat berbeda pada Rabu sore, 1 Juni 2016. Keduanya “menculik” NAS dari panti sosial lalu memaksanya mempermainkan kemaluan keduanya untuk onani.
Mereka pun diperiksa tim Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Banjarmasin. Kelucuan muncul ketika mereka menjawab pertanyaan pers.
Baca:
Kurang Ajar, Anggota Satpol PP Lecehkan Gadis Punk
Kisah 3 Pramugari yang Dilecehkan dan Nyaris Diperkosa
Baik Amrullah maupun Fadeli saling tunjuk hidung ketika ditanya siapa otak perbuatan bejat itu. “Dia,” kata Amrullah sambil menuding Fadeli. “Bukan, dia duluan,” ucap Fadeli membela diri, lalu berujar, “Saya menyesal.”
Tak hanya bakal menghuni penjara, Fadeli dan Amrullah kena sanksi di tempat bekerja. Amrullah, yang merupakan pegawai honorer, dipecat. Sedangkan Fadeli dinonaktifkan sebagai pegawai negeri sipil Kota Banjarmasin. “Kalaupun benar korban adalah pekerja seks, tindakan pelaku tetap salah,” ujar Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin Ichwan Noor Chalik, Kamis, 2 Juni 2016.
Empat anak laki-laki dan NAS dari komunitas punk ditangkap Satpol PP pada Selasa sore, 31 Juni 2016, di sebuah bangunan kosong di Jalan Pangeran Samudera. Kepada petugas, NAS mengaku sebagai pekerja seks.
Terpopuler: Soal Raffi-Nagita, Ibu Raffi Bela Ayu Ting Ting, Kenapa?
Setelah diperiksa di kantor Satpol PP, seorang anak laki-laki dilepaskan karena dijemput orang tuanya. Belakangan, yang lain juga dilepaskan, tapi khusus NAS diserahkan ke panti sosial di Jalan Lingkar Selatan.
Malamnya, Fadeli dan Amrullah menjemput NAS dari panti sosial. “Pelaku mengaku sebagai keluarga korban ketika mengambil NAS di panti sosial,” tutur Kepala Satreskrim Polresta Banjarmasin Ajun Komisaris Arief Prasetya dalam keterangan pers di kantornya, Kamis, 2 Juni 2016.
Para pelaku lalu mengajak NAS berbuat mesum di hotel sebagai balas jasa, tapi korban menyatakan sedang haid. Mereka lantas memaksa NAS memuaskan hasrat seksnya secara bergantian di pinggir Jalan Lingkar Selatan.
Untuk menghilangkan jejak, salah satu pelaku menggunakan nama Abdul Wahab. “Untungnya petugas sempat mengambil foto salah satu pelaku,” kata Arief.
Puas melecehkan bocah perempuan itu, Fadeli dan Amrullah meninggalkan korban begitu saja di Pasar Antasari.
DIANANTA P. SUMEDI
Baca juga:
Bunuh Diri Mahasiswa UI: 3 Alasan Kenapa Rahasia Ini Perlu Diungkap
Mahasiswa UI Bunuh Diri: Teman Kos Mulai Takut Karena.