Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Saling Tunjuk 2 Satpol PP Pelaku Pelecehan Gadis 15 Tahun

Editor

Sugiharto

image-gnews
Ilustrasi pemerkosaan/pelecehan. (pustakadigital)
Ilustrasi pemerkosaan/pelecehan. (pustakadigital)
Iklan

TEMPO.CO, Banjarmasin - Ada yang menarik dalam pemeriksaan dua anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarmasin yang melakukan tindakan tak senonoh terhadap anak perempuan di bawah umur berinisial NAS, 15 tahun.

M. Fadeli dan Amrullah, dua anggota Satpol PP itu, dicokok di tempat berbeda pada Rabu sore, 1 Juni 2016. Keduanya “menculik” NAS dari panti sosial lalu memaksanya mempermainkan kemaluan keduanya untuk onani.

Mereka pun diperiksa tim Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Banjarmasin. Kelucuan muncul ketika mereka menjawab pertanyaan pers.

Baca:
Kurang Ajar, Anggota Satpol PP Lecehkan Gadis Punk
Kisah 3 Pramugari yang Dilecehkan dan Nyaris Diperkosa

Baik Amrullah maupun Fadeli saling tunjuk hidung ketika ditanya siapa otak perbuatan bejat itu. “Dia,” kata Amrullah sambil menuding Fadeli. “Bukan, dia duluan,” ucap Fadeli membela diri, lalu berujar, “Saya menyesal.”

Tak hanya bakal menghuni penjara, Fadeli dan Amrullah kena sanksi di tempat bekerja. Amrullah, yang merupakan pegawai honorer, dipecat. Sedangkan Fadeli dinonaktifkan sebagai pegawai negeri sipil Kota Banjarmasin. “Kalaupun benar korban adalah pekerja seks, tindakan pelaku tetap salah,” ujar Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin Ichwan Noor Chalik, Kamis, 2 Juni 2016.

Empat anak laki-laki dan NAS dari komunitas punk ditangkap Satpol PP pada Selasa sore, 31 Juni 2016, di sebuah bangunan kosong di Jalan Pangeran Samudera. Kepada petugas, NAS mengaku sebagai pekerja seks.

Terpopuler: Soal Raffi-Nagita, Ibu Raffi Bela Ayu Ting Ting, Kenapa?

Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah diperiksa di kantor Satpol PP, seorang anak laki-laki dilepaskan karena dijemput orang tuanya. Belakangan, yang lain juga dilepaskan, tapi khusus NAS diserahkan ke panti sosial di Jalan Lingkar Selatan.

Malamnya, Fadeli dan Amrullah menjemput NAS dari panti sosial. “Pelaku mengaku sebagai keluarga korban ketika mengambil NAS di panti sosial,” tutur Kepala Satreskrim Polresta Banjarmasin Ajun Komisaris Arief Prasetya dalam keterangan pers di kantornya, Kamis, 2 Juni 2016.

Para pelaku lalu mengajak NAS berbuat mesum di hotel sebagai balas jasa, tapi korban menyatakan sedang haid. Mereka lantas memaksa NAS memuaskan hasrat seksnya secara bergantian di pinggir Jalan Lingkar Selatan.

Untuk menghilangkan jejak, salah satu pelaku menggunakan nama Abdul Wahab. “Untungnya petugas sempat mengambil foto salah satu pelaku,” kata Arief.

Puas melecehkan bocah perempuan itu, Fadeli dan Amrullah meninggalkan korban begitu saja di Pasar Antasari.

DIANANTA P. SUMEDI

Baca juga:
Bunuh Diri Mahasiswa UI: 3 Alasan Kenapa Rahasia Ini Perlu Diungkap
Mahasiswa UI Bunuh Diri: Teman Kos Mulai Takut Karena.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

25 hari lalu

Ilustrasi pasangan cemburu. Freepik.com
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.


Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

27 hari lalu

Aktor dan produser Johnny Depp hadir dalam sesi pemotretan untuk mempromosikan film dokumenter
Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.


Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

29 hari lalu

Dan Schneider, mantan produser Nickelodeon. Foto: YouTube DanWarp
Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.


Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

30 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.


Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

32 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron, Sekjen KPK, Cahya Hardianto Harefa, Direktur Penindakan Asep Guntur Rahayu (kiri) dan juru bicara KPK, Ali Fikri (kanan), menghadirkan 15 orang petugas Rutan KPK resmi memakai rompi tahanan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.


Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

44 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno didampingi kuasa hukumnya usai menjalani pemeriksaan dugaan kasus pelecehan seksual di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. Dalam keteranganya, tudingan adanya pelecehan seksual tersebut hanya asumsi karna tidak ada bukti yang sah, ia juga mengaku kasus ini bagian dari politisasi menjelang pemilihan rektor. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan


Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

48 hari lalu

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan


Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

49 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno alias ETH, 72 tahun, saat tiba di Polda Metro Jaya, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual


Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

49 hari lalu

Demonstran membakar kayu dan kardus di depan Gedung Rektor Universitas Pancasila, saat demonstrasi menolak rektor yang diduga mmelakukan pelecehan di Lenteng Agung, Jakarta, 27 Februari 2024. TEMPO/Jati Mahatmaji
Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.


Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

51 hari lalu

Sekretaris YPPUP Yoga Satrio didampingi Plt Rektor Universitas Pancasila Sri Widyastuti (tengah) dan Warek IV Diennaryati Tjokrosuprihatono saat jumpa pers di lantai 2 Gedung Rektorat Universitas Pancasila, Kampus Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, 27 Februari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual