Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Mengecor Kaki, Warga Kendeng Demo PTTUN Surabaya  

image-gnews
petani yang berasal dari kawasan pegunungan kendeng, Grobogan, Pati, Rembang bersiap mengecor kakinya di depan Istana Merdeka, Jakarta, 11 April 2016. Tempo/ Mawardah
petani yang berasal dari kawasan pegunungan kendeng, Grobogan, Pati, Rembang bersiap mengecor kakinya di depan Istana Merdeka, Jakarta, 11 April 2016. Tempo/ Mawardah
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Sembilan perempuan lereng Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah menggelar aksi teatrikal di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya, Kamis, 2 Juni 2016. Mereka berlenggak-lenggok di bawah bentangan kain putih sepanjang 100 meter.

Aksi damai ratusan warga itu bertujuan mengetuk nurani majelis hakim agar adil dalam memutus perkara pembangunan pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Mereka juga melantunkan tembang-tembang Jawa yang berisi rasa syukur pada pemberian bumi. “Namanya tembang Ibu Pertiwi dan Pucung,” kata Guritno, koordinator aksi.

Bentangan kain putih itu dibubuhkan tulisan bernada protes, yakni ibu bumi wis maringi, ibu bumi dilarani, ibu bumi kang ngadili (bumi yang memberi, bumi yang disakiti, bumi yang mengadili). "Bila bumi sudah memberikan kemakmurannya kepada manusia, namun justru dirusak, sudah seharusnya diserahkan kepada bumi lagi," tutur Guritno.

Sembilan perempuan yang menari teatrikal itu berasal dari Pati, Grobogan, dan Rembang. Mereka adalah Sukinah, Supini, Murtini, Surani, Kiyem, Ngadinah, Karsupi, Deni, dan Rimabarwati. Sebelumnya mereka juga pernah melakukan aksi mengecor kakinya dengan semen di depan Istana Negara beberapa waktu lalu.

Ini merupakan kedua kalinya warga lereng Kendeng mendatangi Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya. Tujuannya masih sama, mereka ingin menanyakan perkembangan kasus sengketa lahan dengan PT Semen Indonesia. "Warga juga ingin memastikan apakah hakim yang menyidangkan perkara ini bersertifikasi lingkungan atau tidak," ucap Guritno.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah menggelar teatrikal, acara ditutup dengan doa bersama dan menyantap bubur merah-putih. Guritno mengatakan, dalam tradisi Jawa, bubur identik dengan persaudaraan. Dengan simbol bubur, kata Guritno, warga tetap menjaga kekompakan untuk melestarikan lingkungan.

Guritno berujar lahan seluas 2.700 hektare di Rembang terancam musnah untuk pembangunan PT Semen Indonesia. Wilayah yang meliputi dua kecamatan dan empat desa itu merupakan lahan pertanian untuk mata pencarian mereka. Menolak lahannya dijadikan pabrik semen, warga pun menggugat surat izin pendirian pabrik ke Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara Semarang.

Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang mengabulkan permintaan mereka. Namun kasus ini berlanjut dengan pengajuan banding dari PT Semen Indonesia ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya. Berkas banding itu sampai sekarang masih diperiksa. “Kami berharap putusan hakim sama,” ujar Guritno.

SITI JIHAN SYAHFAUZIAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Warga Kendeng Geruduk Kantor Bupati Rembang Tuntut Pemerintah Hentikan Tambang Karst

8 Desember 2023

Konflik agraria yang terjadi di Kendeng bermula pada Juni 2014 yang disebabkan PT Semen Indonesia hendak melakukan pembangunan dan pengoperasian pabrik semen di Kabupaten Rembang. Konflik Kendeng bermula ketika PT Semen Indonesia mendapatkan izin penambangan kapur di Pegunungan Kendeng. Warga sekitar menolak dan menduduki rencana lokasi tapak pabrik. dok. TEMPO
Warga Kendeng Geruduk Kantor Bupati Rembang Tuntut Pemerintah Hentikan Tambang Karst

Kedatangan para petani itu merespon rencana Bupati Rembang menarik pajak retribusi dari tambang ilegal yang beroperasi di daerah tersebut. "Merespon wacana itu, JM-PPK merasa kecewa dengan komitmen bupati," ujar perwakilan JM-PPK, Joko Prianto


Ganjar Pranowo Copot Kepala SMKN 1 Sale Rembang karena Dugaan Pungli

12 Juli 2023

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau kegiatan Vaksinasi Antraks di desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juli 2023. ANTARA/Mohammad Ayudha
Ganjar Pranowo Copot Kepala SMKN 1 Sale Rembang karena Dugaan Pungli

Ganjar Pranowo mencopot Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Rembang karena dugaan pungli. Dinas Pendidikan sebut uang itu untuk infak pembangunan musala.


Antisipasi Kepadatan di Jalur Pantura Pati-Rembang, Jembatan Juwana Mulai Dibuka

3 April 2023

Landmark ikan bandeng sebagai identitas daerah penghasil ikan bandeng di Pati, Jawa Tengah, 1 Oktober 2020. Juwana adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Pati, Jawa Tengah dan terletak di jalur pantai utara Jawa (Pantura). Juwana terkenal dengan industri kerajinan kuningan dan juga Usaha Pengolahan Ikan (UPI) khususnya pengolahan ikan Bandeng Presto. ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO
Antisipasi Kepadatan di Jalur Pantura Pati-Rembang, Jembatan Juwana Mulai Dibuka

Jembatan JUwana dibuka untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas di Jalur Pantura Pati - Rembang, khusus menjelang mudik Lebaran 2023.


Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

24 Februari 2023

Tim BRIN dan BMKG memantau citra radar BMKG yang menjadi rangkaian operasi TMC yang dilaksanakan di Lanud Adi Soemarmo Solo di Boyolali, Jumat, 24 Februari 2023.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.


Batik Lasem, Semula Busana Khas Tionghoa di Rembang

23 September 2022

Seorang wanita melintas di depan motif kain batik Lasem di  Oemah batik Tiga Negeri  di Tiongkok Kecil Heritage, Lasem.  Batik tulis Lasem mendapat pengaruh beberapa kebudayaan sejak zaman Majapahit, Campa, Cina, dan  Jawa yang mempunyai warna khas pesisir yang kaya warna. Tempo/Rully Kesuma.
Batik Lasem, Semula Busana Khas Tionghoa di Rembang

Warna merah pada batik Lasem terbuat dari akar mengkudu, akar jeruk ,ditambah air Lasem yang kandungan mineralnya sangat khas.


Batik Lasem, Batik Khas Rembang Hasil Perpaduan Kultur

23 September 2022

Seorang pembeli melihat kain batik dari daerah Lasem saat berlangsung pameran Tenun dan Batik Nusantara di Hotel Tugu, Malang, Jawa Timur, 14 April 2015. Pameran ini dilaksanankan untuk menyambut hari Kartini dan akan berlangsung hingga 25 April 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Batik Lasem, Batik Khas Rembang Hasil Perpaduan Kultur

Tasini menjelaskan perbedaan batik Lasem dengan batik dari daerah lain, adalah warna merah yang biasa tampak mendominasi budaya Tiongkok.


78 Tahun KH Mustofa Bisri: Gus Mus Ulama yang Sastrawan, Berikut ini Karya-karyanya

11 Agustus 2022

KH. Ahmad Mustofa Bisri. TEMPO/Budi Purwanto
78 Tahun KH Mustofa Bisri: Gus Mus Ulama yang Sastrawan, Berikut ini Karya-karyanya

KH Mustofa Bisri atau Gus Mus pada 10 Agustus 2022 berusia 78 tahun. Berikut profil dan karya-karya sang ulama yang sastrawan ini.


Ganjar Pranowo Dapat Penghargaan, Warga Terdampak Kerusakan Lingkungan: KLHK Kurang Cermat

21 Juli 2022

Ganjar Pranowo saat hadir di Solo, Kamis, 14 Juli 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Ganjar Pranowo Dapat Penghargaan, Warga Terdampak Kerusakan Lingkungan: KLHK Kurang Cermat

Penghargaan Green Leadership untuk Gubernur Ganjar Pranowo dipertanyakan oleh warga terdampak kerusakan lingkungan di Jawa Tengah.


Penyakit Mulut dan Kuku Terdeteksi di Empat Daerah Jawa Tengah

13 Mei 2022

Dokter hewan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok memeriksa kesehatan ternak sapi saat pemeriksaan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kepada hewan ternak di salah satu peternakan di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis, 12 Mei 2022. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok melakukan pemeriksaan ke sejumlah peternak sapi untuk mengidentifikasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan mengedukasi pemilik peternakan terkait wabah PMK. TEMPO/M Taufan Rengganis
Penyakit Mulut dan Kuku Terdeteksi di Empat Daerah Jawa Tengah

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan penyakit mulut dan kuku pada hewan terdeteksi di empat daerah di wilayahnya


Jokowi Resmikan Bendungan Randugunting di Blora

5 Januari 2022

Presiden Joko Widodo  berdialog dengan petani di areal Bendungan Ladongi usai peresmiannya di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa, 28 Desember 2021. Jokowi meresmikan Bendungan Ladongi yang berkapasitas 45,9 juta meter kubik air dengan luas sekitar 222 hektare. ANTARA FOTO/Jojon
Jokowi Resmikan Bendungan Randugunting di Blora

Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Randugunting yang dibangun sejak 2018.