TEMPO.CO, Bengkulu - Gempa berkekuatan 6,5 skala Richter (SR), Kamis, 2 Juni 2016, mengakibatkan ratusan rumah di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, rusak, baik rusak ringan maupun berat.
Menurut supervisor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko, Hitatun Arazak, ditemui banyak rumah yang rusak akibat gempa itu, antara lain di Desa Lubuk Pinang, Talang Sakti, Lalang Luas, Talang Sepakat, Talang Petai, dan Lubuk Sanai II. “Sebagian besar mengalami rusak ringan, seperti retak. Namun ada beberapa rumah yang atap dan dindingnya ambrol,” kata Hitatun saat dihubungi, Kamis ini.
Berdasarkan data sementara yang dikumpulkan, kerusakan berat banyak terjadi di Desa Talang Sakti dan Lubuk Pinang. “Malah ada beberapa rumah di Desa Lubuk Pinang mengalami kerusakan hingga tidak layak huni,” ucapnya.
Sementara itu, warga yang rumahnya rusak berat dan tidak layak huni mengungsi di tenda-tenda yang telah dibuat tidak jauh dari permukiman warga.
Ia menambahkan, akibat gempa ini, tidak hanya rumah warga, fasilitas umum seperti masjid dan Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko pun mengalami kerusakan di beberapa bagian.
Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Geofisika Kepahiang Litman, gempa di Sumatera Barat terasa di tujuh kabupaten dan kota di Bengkulu. Kabupaten dan kota yang terasa gempa tersebut adalah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Kepahiang, Lebong, Rejang Lebong, Seluma, dan Kota Bengkulu. “Paling besar getarannya terasa di Kabupaten Mukomuko karena posisinya paling dekat dengan pusat gempa,” ujarnya.
Adapun gempa yang terjadi sekitar pukul 05.56 WIB itu berlokasi di kedalaman 79 kilometer barat daya Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
PHESI ESTER JULIKAWATI
Baca juga:
Bunuh Diri Mahasiswa UI: 3 Alasan Kenapa Rahasia Ini Perlu Diungkap
Mahasiswa UI Bunuh Diri: Bukan Soal Nilai, Ini yang Terjadi