TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pasien yang tengah menjalani penanganan medis di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil, Padang ,dievakuasi keluar setelah merasakan getaran gempa yang berpusat di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
"Saat itu saya sedang tidur, kemudian terasa gempa. Lalu, saya langsung mendorong tempat tidur bapak ke luar khawatir tertimpa reruntuhan," kata Dedi, 25 tahun, anak seorang pasien asal Kerinci, Jambi, yang tengah dirawat inap di rumah sakit itu, Kamis, 2 Juni 2016.
Dedi menyebutkan ayahnya yang menderita penyakit jantung itu dilarikan keluar dari rumah sakit, sekitar lima menit setelah getaran gempa dirasakan.
Dedi mengaku khawatir untuk membawa kembali ayahnya ke bangsal jantung tempat dirawat, karena gempa susulan.
"Jujur saya khawatir setelah kejadian ini, takutnya terjadi gempa susulan lagi," kata Dedi yang telah menemani ayahnya di RSUP M. Djamil selama tujuh hari.
Sedangkan keluarga pasien lainnya, Atviarni Jusbar, yang sedang menemani orang ayahnya, Jusbar, juga mengaku kaget ketika merasakan getaran gempa.
"Kaget juga karena getaran datang tiba-tiba dan kuat, namun saat itu tidak langsung membawa orang tua keluar. Sekitar sepuluh menit sesudah kejadian melihat banyak yang keluar, kami akhirnya juga membawa bapak ke luar," jelasnya.
Atviarni menyebutkan ia membawa ayahnya dengan cara mendorong tempat tidur, yang dibantu keluarga pasien lain serta perawat rumah sakit.
Pantauan di lapangan akibat getaran gempa yang terasa di Kota Padang itu, ratusan pasien RSUP M. Djamil, Padang, dilarikan ke luar ruangan rumah sakit.
Pukul 07.15 WIB, satu per satu pasien tampak mulai dibawa kembali masuk ke ruangan masing-masing.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gempa berkekuatan 6,5 SR terjadi pukul 05:56:01 WIB, berlokasi 79 kilometer barat daya Kabupaten Pesisir Selatan kedalaman 72 kilometer.
ANTARA