TEMPO.CO, Banjarmasin - Malang benar nasib NAS, 15 tahun. Gadis cilik ini dipaksa melakukan tindakan seksual oleh dua petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, berinisial F dan A.
“Diduga dua petugas Satpol PP memaksa NAS berbuat cabul mereka,” kata Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin Ichwan Noor Chalik kepada Tempo, Rabu, 1 Juni 2016. “Sanksinya diturunkan pangkat. Ini sudah mencoreng nama baik Satpol PP dan saya.”
Lalu, bagaimana modus pelecehan yang terjadi pada Selasa malam, 31 Mei 2016, itu?
Sore harinya, tim Satpol PP menangkap NAS bersama empat anak laki-laki sesama komunitas punk di sebuah rumah kosong di Jalan Pangeran Samudera, Banjarmasin. Digelandanglah mereka ke kantor Satpol PP di Jalan K.S. Tubun untuk diperiksa. “Petugas melepas satu anak laki-laki karena dijemput orang tuanya,” ucap Ichwan.
Baca: Jokowi Berlakukan Hukuman Kebiri: Begini Cara Eksekusinya!
Dalam pemeriksaan, NAS mengaku berprofesi sebagai pekerja seks. Nah, pengakuan itulah yang membuat F dan A ingin mengajak berhubungan seksual. “Mungkin nafsunya sudah di ubun-ubun,” ujar Ichwan.
Setelah diperiksa, empat anak-anak tadi dibawa dengan dua mobil untuk dilepaskan di Jalan Lingkar Selatan. Namun yang dilepas hanya tiga anak laki-laki. Sedangkan NAS dikirim ke panti sosial. Petugas lalu kembali ke kantor.
Baca juga:
La Nyalla Tiba di Kejaksaan Agung
Mahasiswa Akuntansi UI Bunuh Diri Secara Unik: Karena Nilai?
Emangnya Ahok Tak Tahu, Kami Gedebukan untuk Jakarta?'
Malam harinya, diam-diam F dan A menyatroni NAS ke panti sosial menggunakan sepeda motor. Pegawai panti berhasil diperdaya, lalu F dan A membawa NAS ke arah Kota Banjarmasin. Mereka berhenti lalu memaksa NAS berhubungan intim. Namun NAS menolak dan mengaku sedang menstruasi.
Simak: Kumpulan Berita Pelecehan
Kepalang tanggung, F dan A memaksa NAS memuaskan nafsu mereka. “Setelah mengonani F, kemudian melakukan yang sama untuk A,” tutur Ichwan. Puas melecehkan bocah perempuan itu, F dan A meninggalkan korban begitu saja di Pasar Antasari.
Akibat kelakuan bejat mereka, ratusan petugas Barisan Pemadam Kebakaran Banjarmasin marah besar. Mereka sempat menyerbu kantor Satpol PP untuk mencari pelaku.
DIANANTA P. SUMEDI