TEMPO.CO, Bandung - Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Bandung pada Rabu, 1 Juni 2016, masih berlangsung untuk peserta yang memilih jurusan khusus dengan tes keterampilan, seperti menggambar dan seni musik. Seleksi masuk jurusan khusus ini bakal berlanjut hingga Kamis besok.
Hingga Rabu siang, ujian berjalan lancar tanpa kecurangan. Panitia memberlakukan syarat ketat, seperti melarang peserta memakai arloji ke ruang ujian. Arloji termasuk barang yang diwaspadai panitia selain kacamata, alat tulis berkamera kecil, dan alat telekomunikasi.
Namun, menurut Sekretaris Panitia Lokal SBMPTN Bandung Asep Gana Suganda, pada hari pertama seleksi, masih ada kasus keteledoran peserta soal lokasi ujian. Salah satunya dialami seorang peserta yang terlambat tiba di tempat ujian karena kena tilang polisi di jalan.
“Kami sudah meminta semua peserta memeriksa lokasi ujian sehari sebelumnya,” kata Asep Gana di kampus Institut Teknologi Bandung, Selasa, 31 Mei 2016.
Menurut Asep, peserta lelaki itu ikut kawannya yang juga peserta ujian di Universitas Padjadjaran (Unpad). Dari Bandung, mereka berangkat ke Jatinangor, Sumedang, karena kawannya ujian di sana. Adapun lokasi ujian peserta nahas itu ternyata di kampus Unpad Bandung. “Sampai di lokasi sudah sangat terlambat, tidak bisa ikut ujian,” ujar Asep.
Kesalahan akibat tidak teliti membaca lokasi ujian juga dialami dua peserta daerah. Seorang ibu peserta dari Sukabumi awalnya menanyakan kepada panitia lewat telepon. “Katanya lokasi ujian anaknya di suatu sekolah di Sumedang. Ternyata, setelah dicek, lokasi ujian di Fakultas Hukum Unpad Bandung."
Peserta lain yang diantar orang tuanya dari Ciamis sehari sebelum ujian datang ke ruang panitia. Ia menanyakan lokasi ujian di sebuah SMP negeri di Jalan Otista, Bandung. Karena curiga alamatnya salah, lokasi tersebut dicek oleh panitia. “Ternyata bukan di Bandung, tapi di Tasikmalaya. Langsung mereka ke sana,” tutur Asep.
ANWAR SISWADI